Minggu, 20 Oktober 2013

Ibu...I love u

Segala sesuatu yang berhubungan dengan kata "Ibu" entah kenapa selalu membuat saya merinding. Bukan merinding karena takut lho, tapi lebih ke "menggetarkan hati". Saya sayang Ibu saya (tentunya semua orang juga), namun sejak saya sendiri menjadi seorang Ibu, saya semakin sayang dengan Ibu saya. Karena beliaulah, saya menjadi seperti saya yang sekarang ini. Mungkin saya bukanlah siapa-siapa, saya bukanlah seorang pemimpin besar, tapi saya rasa Ibu saya bangga dengan saya yang setidaknya bisa menjadi pemimpin bagi diri saya sendiri.. :)

Saya dilahirkan dari keluarga yang sederhana, sewaktu saya kecil keluarga saya malah belum punya rumah, kami masih mengontrak. Namun, Ibu saya selalu membuat saya merasa "Kami orang kaya". Kenapa seperti itu? karena kami masih bisa memberikan sesuatu untuk orang lain. Ibu saya selalu mengajari saya untuk berbagi kepada yang membutuhkan, pengemis ataupun tetangga yang membutuhkan. Setiap ada penggalangan dana di sekolah untuk bencana atau apapun, Ibu saya selalu memberikan sumbangan melalui saya (bukan sombong lho). Hal-hal seperti ini yang membuat saya yang saat itu masih kecil berfikir "Keluarga kami bukan orang susah".

Pada waktu kecil, saya bersekolah di sebuah sekolah swasta Islam. Yang menurut cerita ibu saya -setelah kami semua dewasa-, biaya perbulan yang harus dikeluarkan lebih besar dari biaya sekolah di SD Negeri di daerah kami. Beliau mengatakan seperti ini " Ibu tidak bisa ngaji, tidak punya dasar agama yang baik, tapi Ibu mau anak-anak Ibu lebih baik dari Ibu". Saya sangat terharu saat mendengar cerita Ibu. Padahal kami keluarga sederhana, akan lebih hemat jika menyekolahkan saya di SD Negeri. Namun Ibu tidak melakukannya. Beliau sangat mengutamakan pendidikan kami, tidak perduli jika harus membayar biaya yang lebih mahal untuk itu. 

Ketika saya mulai beranjak remaja, saya mengikuti kegiatan ekstra kulikuler di sekolah, yang beberapa kegiatannya mengharuskan saya untuk pergi dan menginap di suatu tempat. Misalkan saja seperti berkemah di kaki Gunung Gede. Banyak teman-teman saya saat itu yang kesulitan untuk mendapatkan ijin dari orang tuanya. Namun saya, saya selalu dengan mudah mendapatkan ijin dari Ibu. Dulu saya sempat berfikir "kok Ibu gampang banget ngasih ijin ya? apa ngga khawatir anaknya kenapa-kenapa?". Tapi sekarang saya tahu, meskipun Ibu saya khawatir, namun dengan mengijinkan saya mengikuti kegiatan itu membuat saya lebih mandiri dan bertanggung jawab. Saya diberikan tanggung jawab untuk menjaga diri saya sendiri. Ibu memberikan kepercayaan kepada saya, dan saya selalu berusaha menjaga kepercayaan yang telah diberikan Ibu kepada saya. Dan tentu saja, kegiatan-kegiatan itu menambah pengalam hidup saya. Seandainya Ibu melarang saya, mungkin saya tidak punya pengalaman-pengalaman seru yang selalu terkenang sampai saat ini.

Begitu juga ketika suatu hari saya baru sampai rumah jam 11 malam (saat itu saya masih SMU). Dan dulu belum jamannya HP, pun di rumah saya tidak ada telfon rumah, sehingga saya tidak dapat memberitahu Ibu bahwa saya terlambat pulang. Ketika sampai rumah, ibu saya membuka pintu dan hanya mengatakan "Kok sampai malam?" tanpa marah-marah. Hanya itu, namun justru kalimat itu yang membuat saya berjanji pada diri saya sendiri, saya tidak akan membuat Ibu khawatir lagi. Saya tahu beliau khawatir, karena beliau biasa tidur cepat, namun karena saya belum pulang beliau tidak tidur. Mengingat hal itu saja saat ini membuat saya berkaca-kaca.

Ibu tidak pernah marah kepada saya apalagi memukul, hanya sekali seumur hidup saya dijewer oleh Ibu. Itu juga karena saya membuang-buang beras yang ada di rumah dengan sengaja karena saya sedang kesal. Hanya itu. Selebihnya tidak pernah.

Ketika saya sudah bekerja, Ibu tidak pernah sekalipun menanyakan berapa gaji yang saya terima. Ibu juga tidak pernah meminta uang gaji saya. Bahkan saat saya membelikan sesuatu untuk Ibu, beliau selalu mengatakan "Ngga ditabung aja uangmu, Ibu melihat kamu bekerja juga sudah senang". 

Ibu juga pernah meminta maaf pada saya, saat saya meminta pendapat Ibu mengenai seorang teman pria yang dulu dekat dengan saya. Ibu sebenarnya kurang suka, namun Ibu tidak mengatakannya, hanya diam saja dan setelah saya desak Ibu baru mengatakan pendapatnya. Itupun dengan permintaan maaf. 

Dari Ibu saya belajar banyak hal, semua yang dilakukan oleh Ibu untuk saya menjadi bekal saya dalam mendidik anak saya. Saya ingin seperti Ibu saya, selalu mengajarkan pada anak saya rasa bersyukur, selalu mengajarkan rasa tanggung jawab, mandiri dan pentingnya arti sebuah kepercayaan. Saya tidak ingin menjadi Ibu yang otoriter, pun bukan Ibu yang memanjakan anaknya. Saya ingin anak saya mampu menjadi pemimpin, pertama bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya dan apabila dikehendaki Allah menjadi pemimpin bagi banyak orang. Bukan hanya pemimpin biasa, namun pemimpin yang selalu dicintai. Aamiin

Ibu...I love u



Tulisan ini diikutsertakan dalam #LombaBlogNUB




Read More

Rabu, 16 Oktober 2013

[2013 Indonesia Romance Reading Challenge] # 14 "twivortiare"

Dulu, waktu jaman-jamannya masih suka sok eksis, hampir tiap hari pasang status di facebook. Pas udah mulai ngetren twitter, ternyata udah ga suka sok eksis lagi, jadi ngga pernah nge tweet...*intro ngga penting
Saking seringnya nulis status, sempet tuch kefikiran "lucu kali ya kalau tuch status dikumpulin". Eh ternyata sebelum sempet ngumpulin status sendiri, Mba Ika Natassa ini udah melakukannya. What a brillian idea...yup. Sang penulis membuatkan account twitter untuk tokoh novelnya. @alexandrarheaw, followernya udah banyak aja, 9 ribuan.

Ini novel ketiga mba Ika yang aku baca. eh sebenarnya, sang penulis sudah menerbitkan 5 novel dan ini novel kelima. Tapi berhubung aku baru baca tiga jadi ini novel ketiga..halah ribet. Novel ini lanjutannya novel kedua yang resensinya aku tulis disini...

Melanjutkan cerita tentang Alexandra dan Beno. Ditulis dengan gaya "tweets", dan critanya si tokoh (red : Alexandra) ini suka banget nge 'tweets' anything about her life. jadi kayak baca diary dech. Awalnya agak-agak aneh bacanya, tapi lama-lama menyenangkan. Kalimat-kalimatnya khas Ika Natassa banget...*sok tau ye, baru juga baca 3 bukunye -toyor deh-. Dan tau ngga, setelah baca halaman terakhir, I feel like....I want to read more about Alexandra's life. Aku masih pengen baca drama kehidupannya dengan Beno and I really fall in love with Beno Wicaksono...*halah

Dari tweet nya Alex, kita jadi tahu gimana hidup mereka yang menurutku kayak roller coaster banget, naik turun, dengan segala suka dukanya dan kayaknya buat yang punya suami dokter atau punya suami calon dokter cocok dech baca ini..hehe..Masih bergaya metropolis-sesuai dengan novel sebelumnya-, menceritakan kehidupan pasangan bankir dan dokter di Ibukota Jakarta. Seru, ringan, lucu, bikin senyum-senyum. Sukaaaa....Tapi buat yang ngga suka sama sumpah serapah, lebih baik jangan baca buku ini ya, lumayan banyak sumpah serapahnya walaupun ga kebangetan, still fine..*ukuran aku lho. Dan terakhir, lebih cocok dibaca untuk yang 18+ ya. Jadi adek-adek yang masih SD dan SMP ngga boleh baca, tidak baik untuk kesehatan mental...:D

And the last but not least, I find many "nice quotes" in this novel....
"The simplest things in life are what make us happy eventually. A warm and comfy home, being loved, and knowing that somebody can't live without you".......page 218
"Everything happens for a reason"........page 221
"The simplest things in life sometimes mean the most".....page 287
"We don't need to live up to the Hollywood definition of romantic"......page 287

And so many sweet things that Beno said to Alexandra like :
- Beno said that Alexandra is his "guling"
"Aku pergi ke rumah sakit untuk berusaha membuat pasien tetap hidup, tapi aku pulang setiap malam ke kamu karena cuma kamu yang bisa buat aku ingin tetap hidup"....page 318....eeeaaa...ini manis banget ya


Judul Buku : twivortiare
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama Juli 2012
Cetakan ketiga September 2012
Tebal : 348 halaman





Read More

[Indonesia Romance Reading Challenge] # 13 "divortiare"

Alexandra Rhea......seorang workaholic banker yang bercerai di usia 27
Beno Wicaksono....dokter jantung ternama, mantan suami alexandra
Denny Ibrahim.....pernah dekat dengan alexandra saat kuliah, dan dekat lagi saat Alexandra sudah bercerai

Meskipun hampir 3 tahun bercerai dari Beno, kadang-kadang Alex masih mengingat Beno. Bahkan tato dengan nama Beno belum dihapus oleh Alex dari badannya. Sampai kemudian, Alex bertemu lagi dengan Denny, seseorang yang pernah dekat dengannya saat masih kuliah. Denny pribadi yang sangat menyenangkan dan Alex merasa Denny selalu bisa membuat dirinya tersenyum. Sangat berbeda dengan Beno yang selalu bertengkar bila bertemu dengan Alex. Karena itu Alex menerima Denny sebagai kekasihnya. Namun, entah kenapa, setiap hal yang terjadi selalu mengingatkan Alex pada Beno. Akankah Alex menikah dengan Denny? atau Alex kembali pada Beno? atau tidak keduanya?

Diceritakan dengan sangat menarik oleh Ika Natassa. Novel ini merupakan novel kedua yang ditulisnya. Dengan gaya penulisan yang sama, menurutku membaca novel ini lebih menarik dibandingkan yang pertama. Still love u mba...Asyik banget dibacanya. Bikin senyum-senyum, bikin tersipu-sipu, dan ada selipan haru didalamnya. Jangan bayangkan melow-melownya drama korea ya, engga sedramatis itu, lebih pas dibilang tipe-tipe "desperate housewife" kali ya.
 

Judul Buku : Divortiare
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Juni 2008
Cetakan keenam : September 2012
Tebal : 320 halaman

Nice quote:
" Love is not for the faint of hearts"

Nice dialogue:
"Gue sadar kenangan ngga bakal bisa dihapus. Anggap aja kenangan itu bagian dari hidup gue yang dulu, yang juga membuat gue jadi gue yang sekarang. Gue cuma perlu mengalami kenangan-kenangan baru yang lebih indah. Hidup kita ngga harus ditentukan oleh masa lalu kan?"




Read More

Jumat, 11 Oktober 2013

[2013 Indonesia Romance Reading Challenge] #12 "a very yuppy wedding"

Nemu buku ini, udah terbitan lama ternyata, cetakan pertamanya tahun 2007. Cerita tentang seorang bankir, eh salah sepasang bankir maksudnya. Lumayan asyik buat dibaca, novel pertamanya ika nathasa yang ternyata seorang bankir. Keren ya, bankir yang jam kerjanya aje gile sempet nulis novel. Aku seharusnya malu, kerjaan santai ngga bisa nulis novel...beda bakat kali ya..haha..*pembelaan diri.

Membaca buku ini bikin iri sekaligus ngeri sama kerjaannya bankir-bankir. Iri karena di buku ini ditulis, bonus akhir tahun yang didapat seorang bankir jika mencapai target sangat besar, belom lagi segala fasilitas yang diterima seorang bankir dari kantornya. Tapi sekaligus ngeri, membaca cerita jam kerja bankir yang syerem ya, bisa pulang pagi segala kalau ada proyek. Dikejar deadline. Resiko juga sama hukum jika melakukan kesalahan.Mmmmm...ngeri. jadi wajarlah ya kalau seorang bankir mendapatkan fasilitas dan penghasilan yang menggiurkan, mengingat pekerjaannya pun mempunyai resiko yang besar..

Back to the novel, tentang seorang Andrea dan Adjie yang diam-diam pacaran karena mereka bekerja di Bank yang melarang karyawannya saling berhubungan dan menikah. Jika ada karyawannya yang menikah maka salah satu harus keluar dari Bank tersebut. Rahasia mereka berhasil disembunyikan selama setahun, namun akhirnya terbongkar saat Ibu Adjie memperkenalkan Andrea sebagai tunangan Adjie kepada temannya yang ternyata bekerja di bank yang sama dengan Adjie dan Andrea.

Masalah tidak berhenti sampai disitu, masih ada Ajeng yang terlihat selalu berada di sekitar Adjie dan membuat Andrea cemburu, ada Radit yang mantannya Andrea dan terlihat masih menyukai Andrea, juga ada Tathya yang mantannya Adjie.

Ceritanya ringan, sangat dekat dengan keseharian kita, so real dech ya...tipe-tipe novel metropop. Kalau aku siy, suka baca yang beginian. Masalah buku tergantung selera kan ya....


Keterangan Buku
Judul : a very yuppy wedding (ada tulisan 288mg juga)----covernya lucu, simple tapi malah bikin penasaran
Pengarang : Ika Natassa
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Oktober 2007
Cetakan ketujuh : September 2012
Tebal : 282 halaman

Read More

Life is a drama

Melihat-lihat blog sendiri dan menyadari...jeng jeng "akhir-akhir ini hanya menulis sesuatu yang berhubungan dengan kontes, lomba dan yang ada embel-embel dapet hadiah"...haha..bisa disebut matre kah aku?

Jadi, karena udah lama ngga nulis sesuatu tanpa embel-embel akhirnya memutuskan untuk menuliskan sesuatu di pagi yang indah ini...-gimana ngga indah, mau long weekend gitu lho :D-

Bermula dari obrolanku dengan adekku tercinta :
Kakak yang cantik dan baik (red : aku) : Adek jadi nyusul Mama ke Jogja?
Adek yang lumayan cantik dan baik juga walaupun masih cantikan kakaknya hehe : Iya jadi kak
Kakak yang cantik dan baik : Jadi naek kereta? udah dapet tiketnya?
Adek : Iya jadi, udah dapet. Kak doain adek ya, nanti yang duduk di sebelahnya adek orangnya ganteng, baik, kuliah di UGM...bla..bla..bla
Kakak yang cantik dan baik : ngakak..hahaha

Serius, pas dengerin kalimat adekku, aku beneran pengen ketawa. Soalnya aku dulu juga berfikir hal yang sama..haha..korban FTV kayanya niy kite berdua. Kok bisa ya??? :D

Dulu, jaman masih kuliah di Semarang, tiap bolak-balik ke Jakarta pasti naek kereta. Secara mahasiswa ya bo, ga mampu eike naek pesawat. Tapi ga mau nyoba naek bis juga. Ngga tau kenapa, lebih suka naek kereta dan sama seperti adekku, ngarep ketemu "seseorang" di kereta ..hihihi. Tapi ternyata selama empat tahun bolak-balik Jakarta-Semarang, yang berarti udah puluhan kali naek kereta, engga pernah tuch ketemu "seseorang". Padahal ya, suka membayangkan, ih romantis ngga siy, ngga sengaja kenalan di kereta, terus ternyata berjodoh..hahay...drama banget ngga siy*toyor diri sendiri. Kayanya emang kebanyakan nonton drama dech aku.

Tapi kalau difikir-fikir, kadang hidupku memang berasa drama dech. Saat-saat jaman masih labil n punya pacar terus berantem sama pacar, berantemnya kayak drama pake acara nangis-nangis segala *lebay. Trus-trus putus sama mantan pacar dan sempet diteror sms -drama-. Trus-trus, harus menolak pekerjaan yang kece karena satu dan lain hal -drama-. Trus-trus menikah dengan teman kuliah yang dulunya teman baikku -drama-. Yup kalau difikir-fikir My life is full of drama...atau sebenernya dramanya yang nyontek hidup gue? *gubraks...narsis banget yaaa......

Trus kalau difikir-fikir lagi, aku menikmati drama-drama yang pernah aku jalani. Walaupun ada drama sedih, ada drama romantis, drama komedi, macem-macemlah. Aku fikir drama-drama ini lah yang mewarnai hidupku, makes my life more colourful. Dan menurutku...drama-drama kehidupan inilah yang membuat aku semakin dewasa...*tsaah











Read More

Selasa, 08 Oktober 2013

Aku jatuh cinta...lagi..lagi..dan lagi... ^_^

Marriage is not a noun, it's a verb
It's not something you get, it's something you do
It's the way you love your partner everyday

- Barbara De Angelis-


Suka sekali dengan quote diatas, it's really...really right. Kita tidak pernah bisa memilih kepada siapa kita akan jatuh cinta, tapi kita bisa memilih dengan siapa kita akan menikah. Sama seperti quote diatas "it's something you do".

Aku sendiri, memilih untuk menikah dengan orang yang telah membuatku jatuh cinta....berkali-kali...*tersipu-sipu

 Jatuh cinta yang pertama : (2001)
Saat pertama kali bertemu jaman ospek di kampus, mungkin lebih tepatnya suka. Habisan suamiku ini ganteng *narsis -muji suami sendiri-, jadi pertama kali liat langsung mbathin (red : berbicara sendiri dalam hati) "ih ganteng dech". Tapi kita cuma temenan sampe kuliah selesai.

Jatuh cinta selanjutnya : (2006-2009)
Setelah lulus kuliah, aku bekerja di Aceh dan suami (saat itu masih temenan) bekerja di Jakarta. Setiap  pulang ke Jakarta, entah kenapa kita selalu janjian buat ketemu, ya walaupun ketemuannya bareng teman-teman yang lain. Dan setiap ketemu selalu mbathin "tambah ganteng"

Jatuh cinta lagi..lagi dan lagi... (2010 - forever..Aamiin )
Saat akhirnya semua perasaan itu terungkap, saat suatu malam ada yang menyanyikan lagu "cinta pertama dan terakhirnya" Sherina untukku, saat dia melamarku untuk menjadi istrinya, saat dia membuat sendiri mahar pernikahannya untukku, saat ijab kabul, saat suatu malam aku diberikan kejutan ultah olehnya, saat dia menemaniku melahirkan buah cinta pertama kami dan saat-saat seperti ketika di suatu siang yang agak membosankan dikantor tiba-tiba aku mendapatkan ini.....*senyum-senyum.

Suamiku...Haafidh Affandi...I Love U...forever....Aamiin

Kisah pernikahan ini diikutsertakan pada Giveaway 10th Wedding Anniversary by Heart of Mine

Teruntuk mba Uniek dan suami .... "Happy 10th Anniversary", semoga pernikahannya selalu diberikan berkah olehNya, langgeng sampe uyut-uyut..Aamiin








Read More

Jumat, 04 Oktober 2013

[2013 Indonesia Romance Reading Challenge] # 11 " Sempurna"

Cerita tentang Awang dan Kejora. Juga ada Jena, Dimas, Nanda, Watik, Joko, Harris, Nandar, Pak Pranoto, bu Pranoto, dll...banyak ya pemerannya.

Seperti cerita-cerita roman pada umumnya, awalnya Awang sangat cuek pada Kejora dan Kejora juga sangat tidak bersahabat terhadap Awang. Lama-kelamaan cinta mereka mulai tumbuh. Namun, ada Dimas -yang HTS (Hubungan Tanpa Status) an dengan Kejora- dan ada Nanda - mantan kekasih yang sepertinya masih selalu difikirkan oleh Awang- yang mengelilingi kehidupan cinta Awang dan Kejora. 

Saat membaca novel ini, entah mengapa saya merasa terganggu dengan percakapan-demi percakapan yang terjadi. Lebih suka baca narasi pada novel ini daripada yang berbentuk dialog. Ngga tau kenapa ya. Ide ceritanya oke, unsur dramanya ada walaupun entah kenapa kok kurang kental auranya, ada juga adegan-adegan lucu yang disampaikan. Endingnya oke sich, agak menggantung gitu, tapi kok menurutku jadi berasa tanggung gitu bacanya ya. Kesimpulan : lumayan untuk bacaan ringan

Ps : suka banget sama kalimat di covernya
"Sempurna"
"sebab mencintaimu tak membutuhkan alasan"

Judul Buku : Sempurna
Penulis : Nonier
Penerbit : Gagas Media
Cetakan pertama : 2012
Cetakan kedua : 2012
Tebal : 325 halaman

Read More

[2013 Indonesian Romance Reading Challenge] #10 "Mantra Dies Irae"

Unik...
itu kata yang terlintas di benakku setelah membaca buku ini. Dan ternyata buku ini adalah buku ketiga dari seri lengkap "Jampi-Jampi Varaiya". Namun tanpa membaca buku pertama dan keduanya juga tidak akan membingungkan. Hanya saja mungkin kalau sudah membaca buku pertama dan kedua lebih lengkap mengetahui duduk ceritanya.

Menceritakan tentang penyihir yang tinggal di Jakarta (seperti Harry Potter ya), Paxillian Tanjung dan Beatrice Nuna. Namun yang menurutku agak kurang pas itu, pemilihan nama-nama tokohnya. Sangat tidak Indonesia banget. Jadi ngga bisa membayangkan kalau orang-orang itu memang tinggal di Jakarta. Sebutkan saja Oryza, Strawberry, Zea, Xander, dan keluarga karbohidrat. Tapi diluar itu semua, ceritanya lucu, ada unsur dramanya walaupun ada adegan-adegan yang menurutku lebay. Mungkin karena penyihir kali ya, jadi memang sengaja dibuat lebay. Intinya, untuk bacaan iseng-iseng lumayanlah.

And here the story...
Pax merasa patah hati setelah mengetahui bahwa Oryza dan Xander hendak menikah. Karena itu Pax memutuskan untuk menemui Nuna -yang juga patah hati karena pernikahan itu-. Pax bahkan memutuskan tinggal di rumah Nuna dan ikut membantu Nuna bekerja di warungnya. Hal itu lah yang membuat Pax dan Nuna semakin lama semakin dekat. Namun ketika mereka merasa semakin dekat satu sama lain, Nuna harus mengalami rasa sakit yang kedua kalinya karena Pax menghilang.


Judul Buku : Mantra Dies Irae
Penulis : Clara Ng
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Oktober 2012
Tebal : 348 halaman

Read More

Rabu, 02 Oktober 2013

[2013 Indonesian Romance Reading Challenge] #9 " Sunshine Becomes You"

"Ray Hirano bersiul pelan sambil melihat ke kiri dan ke kanan...."
Kalimat pembuka ini sempat membuatku berfikir, inilah tokoh utamanya ternyata eh ternyata hanya pemeran pendukung (ngga baca sinopsis di belakang novel :D).Roy Hirano, seorang penari adalah adik kandung Alex Hirano, berpembawaan ekspresif, ceria dan supel. Kebalikan dari sang adik, Alex Hirano (nah ini baru tokoh utamanya), seorang pianis yang berpembawaan sedikit tertutup. Ray menyukai Mia Clark, dan hal ini sebenarnya disadari oleh Mia. Tentu saja karena Ray sangat ekspresif,semua orang yang melihat cara Ray memperlakukan Mia akan mengerti kalau pemuda itu mencinta Mia.

Awalnya Ray hanya ingin memperkenalkan Mia pada Alex, namun sebelum perkenalan itu terjadi Mia tanpa sengaja membuat tangan Alex cedera. Karena cedera pada tangannya Alex tidak dapat bermain piano sementara waktu dan terpaksa harus membatalkan konser pianonya yang akan segera digelar. Kejadian ini membuat Alex menganggap Mia sebagai Malaikat Kegelapan (entah kenapa menurutku sebutan ini kok kurang pas ya).

Karena merasa bersalah, Mia Clark - seorang pengajar tari pada studio tari sederhana- menawarkan diri untuk membantu Alex Hirano mengurus rumahnya. Mia Clark merasa Alex sangat membencinya. Tatapan tajam dan sikap yang sangat sinis dari Alex membuat Mia ketakutan. Namun, lama-kelamaan sikap Alex berubah dan Mia merasa berada di dekat Alex sangat menenangkan.

Alex dan Mia mulai menikmati kebersamaan mereka, tanpa menyadari bahwa sesuatu telah tumbuh di hati mereka. Namun ternyata, Mia mempunyai sebuah rahasia besar yang disembunyikannya dari Alex. Apakah rahasia itu akan terbongkar?Hmm...jawabannya dituliskan dengan manis oleh Ilana Tan di novel ini ^_^

Setelah membaca tetralogi 4 musimnya mba Ilana Tan (Summer in Seoul , Autumn in Paris , winter in Tokyo dan Spring in London ), jadi ngga ragu untuk membaca tulisan Ilana Tan yang ini "Sunshine Becomes You". Sebelum membacanya aku sudah menebak akan mendapatkan cerita seperti apa, namun ternyata tebakanku salah, aku mendapatkan lebih dari yang kuharapkan. Ceritanya benar-benar mengaduk-aduk perasaan, meski endingnya sudah bisa ditebak. Dibandingkan novel-novel sebelumnya, novel ini lebih tebal. Namun sekali lagi aku terkagum-kagum, dengan tebal 432 halaman , Ilana Tan tidak membiarkan pembacanya (maksudnya aku) membaca sambil skip..skip. Aku menikmati membaca baris demi baris kalimat yang dituliskan, seakan-akan semua kalimat penuh makna. Rasanya tidak ingin berhenti membaca sampai akhir. Meskipun karakter-karakter tokoh dalam novelnya tidak jauh berbeda dari novel-novel sebelumnya, tidak membuat aku bosan membaca cerita ini. Dan hebatnya lagi, novel ini benar-benar bisa memunculkan emosiku...terharu biru...

Kelebihan dari novel-novel Ilana Tan, menurutku, adalah pada aura dramanya. Mungkin kekuatan cerita nya ya? atau karakter tokohnya? aduh ngga tau ah, bukan editor, yang jelas nuansa dramanya sangat kental dan aku menikmati setiap adegan demi adegan. Tokoh-tokoh yang ditampilkan sebenarnya mempunyai karakter yang sederhana, ide ceritanya juga sederhana, ending dan kejutan-kejutan yang diberikan sangat mudah ditebak (dan dari 5 novel yang aku baca, semuanya mempunyai tipikal seperti itu). Namun, entah kenapa, Ilana Tan bisa memberikan nuansa drama dalam novelnya. Aura dramanya sangat terasa. Seperti saat menonton film drama Korea, entah kenapa aku selalu merasa aura dramanya lebih kental, lebih terasa, lebih menimbulkan emosi. Itu juga yang aku rasakan saat aku membaca novel ini. Sederhana namun memikat.

Buat yang suka melow-melow kayak aku, disarankan dech baca buku ini. Pasti akan ter...... hehe

My Favourite Scene
1. Saat Alex menceritakan dongeng sebelum tidur kepada Mia
2. Saat Mia menerima kado natal dari Alex dan membaca tulisannya "Peluk beruang yang manis ini kalau kau merindukanku"....
3. Saat Alex memainkan piano untuk Mia




Judul : Sunshine Becomes You
Penulis : Ilana Tan
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 432 Halaman
Cetakan pertama : Januari 2012
Cetakan kedua : Januari 2012






Read More
Diberdayakan oleh Blogger.

© haafidhanita-forever in love, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena