"Ke Jakarta aku ..kan kembali...iiii"...pernah denger syair lagu itu? Yup, syair sebuah lagu lawas milik Koes Plus yang judulnya "Kembali ke Jakarta". Jadi penasaran ya, ada apa siy di Jakarta, kok Koes Plus sampai pengen balik lagi ke Jakarta? *pertanyaan ga penting..hehe. Tapi lagu itu juga menjadi lagu saya pada saat saya kemudian dipindahtugaskan dari Aceh ke Jakarta. Saking senangnya setiap hari nyanyi-nyanyi lagu itu. Kenapa saya senang kembali ke Jakarta? karena ada keluarga saya di Jakarta, ada orang-orang tercinta di Jakarta, dan Jakarta juga tempat dimana saya pernah dibesarkan, bukan karena kotanya tapi karena orang-orang yang ada di kota itu...
Jadi maksudnya saya tidak suka Jakarta? lho...kata siapa? Banyak hal menarik di Jakarta, walaupun saya akui hidup di Jakarta memang butuh perjuangan khusus ya. Bahkan di mingu-minggu pertama saya kembali beraktifitas di kota ini hampir setiap hari saya demam, meriang gara-gara kaget dengan macetnya Jakarta..haha..*lebay. Tapi memang Jakarta itu dahsyat, semuanya ada. Banjir ada, macet ada, mall banyak, pasar traditional banyak, hampir semua suku di Indonesia bisa kita temui di Jakarta. Apa sich yang ngga ada di Jakarta. Saya belum pernah mengunjungi semua kota besar di Indonesia, hanya Medan, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, Bandung dan Palembang. Nah kalau semua kota itu dibandingkan dengan Jakarta, tetap saja menurut saya Jakarta lebih dahsyat. Mungkin karena Jakarta merupakan Ibu Kota Negara Indonesia, jadi ya harus dahsyat (alasan ga mutu.. :D)
Sebagai kota yang dahsyat (sebenarnya alasannya bukan ini juga siy), Jakarta terpilih sebagai ibukota negara-negara ASEAN. Menurut piagam ASEAN (lengkapnya disini) yang ditandatangani pada tahun 2007 pada pasal 12 (1) disebutkan bahwa "Negara Anggota ASEAN masing-masing mengangkat seorang Wakil Tetap untuk ASEAN dengan gelar Duta Besar yang berkedudukan di Jakarta". Hal ini secara tidak langsung menyiratkan bahwa sekretariat ASEAN kedudukannya di Jakarta, kecuali piagam ini diubah. Kenapa Jakarta ya?hmm...Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara pendiri ASEAN, negara yang populasi penduduknya paling banyak di ASEAN, wilayahnya juga paling luas di ASEAN. Dengan potensi ini, diharapkan Indonesia akan menjadi ikon ASEAN untuk semakin maju. Bahkan Chief Executive Officer Grup AirAsia Tony Fernandes membuka kantor regional perusahaan penerbangan Air Asia ASEAN di Jakarta (beritanya ada di sini ). Bukankah itu menunjukkan salah satu potensi besar Indonesia. Pertanyaan selanjutnya, Apakah Jakarta mampu? Jakarta harus mampu, penunjukan sebagai ibukota negara-negara ASEAN ini harus menjadi satu pendorong untuk semakin membenahi Jakarta. Memang butuh waktu untuk menyulap Jakarta menjadi kota yang nyaman, tapi bukan berarti tidak bisa kan. Membenahi Jakarta tidak seperti acara sulapan yang hanya tinggal "Bim Salabim", butuh waktu yang lama karena kesemrawutan Jakarta saat ini merupakan hasil perbuatan kita juga selama bertahun-tahun. Seperti postingan sebelumnya, "where there is a will, there is a way". Jadi intinya hanya masalah kemauan.
Kenapa kita begitu bangga, Jakarta dijadikan Ibukota ASEAN? memang apa keuntungannya bagi Jakarta? Banyak keuntungan yang akan didapat Jakarta, bukan hanya sebagai tempat wisata lho (mengunjungi sekretariat ASEAN misalkan). Namun akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Jakarta dan Indonesia tentunya. Dengan menjadi Ibukota ASEAN, otomatis segala urusan negara-negara tetangga dengan ASEAN akan dilaksanakan di Jakarta. Jakarta akan semakin dikenal di mancanegara dan jika Jakarta bisa memberikan image yang baik maka Jakarta akan semakin dikenal di dunia. Hal ini tentunya juga akan membawa harum nama Indonesia. Namun, di sisi lain, Jakarta harus siap dengan segala konsekuensinya. Jakarta harus terus membenahi kotanya, memperbaiki infrastruktur yang ada dan juga meningkatkan sumber daya manusianya. Kita harus bisa menerima perubahan tanpa meninggalkan tradisi sebagai bangsa Indonesia. Kita harus men "Dahsyat" kan Jakarta sehingga kita bisa dengan bangga mengatakan "Jakarta memang layak menjadi Ibu Kota ASEAN".
Sumber : Gambar dari sini |
1.http://www.asean.org
2. http://www.tempo.co
3. http://news.detik.com
4. http://www.jakarta.go.id
5. http://news.okezone.com
PS : Finally...last posting for 10daysforASEAN #Day 10#. Feel free...^_^
Namun, di sisi lain, Jakarta harus siap dengan segala konsekuensinya. Jakarta harus terus membenahi kotanya, memperbaiki infrastruktur yang ada dan juga meningkatkan sumber daya manusianya. Kita harus bisa menerima perubahan tanpa meninggalkan tradisi sebagai bangsa Indonesia. <<--- suka dengan kalimat ini! ^_^
BalasHapussukses ya lombanya...:D lega udah selesai sampai hari terakhir ya...:D
makasih, itu kalimat entah dari mana datangnya tau2 nongol, mungkin karena pengen cepet2 selesai...hehe
BalasHapussukses juga buat mba ya.. :)
Semoga sukses lomba nya ya...
BalasHapusSenang banget liat teman2 pada ikutan lomba ini, sementara saya tidak hiks... :)
Lain kali pasti ada lomba seru kayak gini lagi kok mba, saya juga cuman ikut memeriahkan, mencoba menantang diri sendiri lebih tepatnya. Kalau masalah menang mah udah disingkirkan jauh-jauh, secara saingannya bagus2 bangedh nulisnya. bikin jiper...
BalasHapus