Masih senyum-senyum saat menulis resensi/review novel ini. Senyum-senyum membayangkan tokoh-tokoh dalam novel ini. Asyiknya membaca itu, kita bisa membayangkan tokoh-tokohnya sesuai dengan keinginan kita, juga membayangkan latarnya, membayangkan yang ada di buku dech. Makanya, terkadang kecewa saat harus menonton film yang diangkat dari sebuah buku, dan bukunya pernah kita baca. Kecewa kalau filmnya tidak seperti bayangan yang ada di benak kita sebelumnya. Tapi suka banget kalau ternyata film itu bisa seperti yang kita bayangkan. "Harry Potter" adalah salah satu buku yang menurutku sukses di filmkan, sangat sesuai dengan imajinasi di buku. Walaupun menurut buku, tokoh Harry Potter sendiri digambarkan tidak terlalu ganteng ya sebenarnya, tapi ga papalah, demi memanjakan mata pemirsa. Begitu juga dengan film Perahu Kertas, menurutku film ini berhasil menggambarkan apa yang ada di buku.sukaa..*emoticon lope-lope
Kembali ke novel ini, "Spring in London" merupakan novel keempat Ilana Tan. Aku sempat berfikir, apakah Ilana Tan menuliskan novelnya ini dalam satu waktu? karena selalu ada tokoh dalam satu novel yang menjadi figuran di novel yang lain. Lucu juga siy. Empat novel Ilana Tan ini sudah finish kubaca semua, dari judulnya saja aura romantis sudah terasa *lebay. Novel pertamanya "Summer in Seoul", kemudian "Autumn in Paris", lalu "Winter in Tokyo" dan novel yang baru selesai kubaca ini "Spring in London". Romantis kan judulnya, dan kota-kota yang diambil pun kota-kota romantis di Dunia...*ini sotoy aja sich aku :D
"Spring in London", tentu setingannya kota London. Tempat Danny jo pertama kali bertemu dengan Ishida Naomi. Nah Naomi ini kembarannya Keiko di novel "Winter in Tokyo" (pantes namanya sama, tadinya kufikir mb Ilana Tan ini ngga kreatif bikin nama..haha *ditoyor sama penulisnya langsung). Danny jo merasa Naomi seperti selalu menghindar dari dirinya, ketakutan lebih tepatnya. Dirinya yang biasanya bisa menarik hati wanita manapun merasa penasaran dengan tingkah Naomi, yang sebenarnya telah menarik hatinya sejak pertemuan pertama.
Danny Jo ini digambarkan sebagai seorang artis terkenal Korea. Kebayang dong gantengnya kayak gimana, walaupun menurutku cowok-cowok Korea terkesan kurang macho *ga penting. Selain itu, Danny punya kepribadian yang supel dan menarik, sehingga wajar jika banyak yang suka padanya termasuk Miho Nakajima, salah satu teman dekat Naomi.
Naomi sendiri merupakan model terkenal di Jepang, yang memutuskan tinggal di London untuk mengembangkan kariernya sebagai model. Satu kejadian di masa lalunya membuatnya menjadi sedikit tertutup terhadap laki-laki, kecuali terhadap Chriss Scott yang merupakan teman satu flatnya. Ya iyalah ya, orang Chriss Scott ini gay..hehe. Aku membayangkan Chriss Scott ini ganteng luar biasa karena biasanya gay itu emang ganteng-ganteng, ga tau juga kenapa ya. Chriss ini seorang chef terkenal di London dan suka sekali memasak untuk teman-teman satu flatnya. Jadi ngebayangin, enak juga ya kalau tinggal satu rumah sama seorang chef yang gay...*ga penting-skip.
Hubungan Danny Jo dan Naomi semakin lama semakin dekat, benih-benih cinta mulai tumbuh di hati keduanya, walaupun tidak ada yang mau mengungkapkannya terlebih dahulu. Namun karena kejadian di suatu malam, masa lalu Naomi terbongkar dan Naomi memutuskan untuk menjauhi Danny Jo.
Novel yang menyenangkan, setipe dengan novel-novel sebelumnya. Ringan, enak dibaca dan tipikal drama korea. Cucok banget dech sama yang suka romantis-romantisan kayak eike :p. Aku melihat ada satu kesalahan typo, namun ngga mengganggu. Kalimat-kalimat romantisnya juga ngga bertaburan di novel ini, tapi ngga mengurangi aura romantismenya. Nyatanya, aku masih bisa senyum-senyum tersipu sipu saat membaca novel ini...hehe
" Aku menyadari sesuatu selama aku berada di sini. Aku rindu padamu"
Keterangan :
Judul Buku : Spring in London
Pengarang : Ilana Tan
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Februari 2010
Cetakan kesebelas : November 2011
0 comments:
Posting Komentar