Kamis, 22 Juli 2010

it's not just two hour.....

Some people said...
hehe..kayak lagu apa gitu ada liriknya some people said..xixi
mmm....this is just a little share 'bout my opinion..

Aku pernah mendengar ada orang2 bilang "ngapain sich ribet2 hanya untuk acara 2 jam?", atau ada juga yang bilang " segitu banyak dana yang dikeluarin cuma buat sehari aja?" atau kalimat "yang penting kan setelah nikahnya, bukan saat nikahnya, jadi ngapain repot?"...

Buat aku, sah-sah aja siy kalau ada yang berpendapat seperti itu. Toh tiap orang dikaruniai otak untuk berfikir, jadi ya wajar tiap orang punya pandangan berbeda...

Kalau pendapat aku pribadi..
Secara waktu memang hanya sebentar, ga sampe seharian apalagi kalo resepsi di gedung, tapi ada yang lebih dari sekedar acara...
Acaranya memang hanya dua jam, bahkan akad nikah itu hanya setengah-satu jam. Tapi acara yang cuma sebentar itu kan untuk seumur hidup kita, suatu awal baru, a moment yang ga mungkin kita lupakan...

Pernah juga terfikirkan, hmm....simple kali ya, kalau nikah tinggal dateng aja ke KUA, akad, jadi dech. Tapi kemudian terfikirkan kembali, "just like that".

Menurut aku, dalam persiapan yang ribet itu, sebenarnya kita sedang diuji, bahkan kita bisa melihat bagaimana kemampuan pasangan kita. Apakah tipe yang mau membantu persiapan pernikahan, atau yang hanya terima beres. Belum lagi kalau ada perbedaan pendapat, kita bisa melihat bagaimana pasangan kita menyelesaikan masalah...

Ada yang bilang "kalau kelamaan persiapan malah nanti kenapa2 dan ga jadi". Menurut pendapat aku, lamanya itu standarnya dari mana. 0-1 tahun untuk persiapan pernikahan masih bisa dianggap wajar. Lagipula, kalau ditengah persiapan terdapat selisih pendapat yang menyebabkan "ga jadi", seharusnya bersyukur walaupun sangat berat, karena hal itu terjadi sebelum pernikahan. Bayangkan jika setelah pernikahan kita baru tahu kalau ternyata pasangan kita adalah orang yang sangat tidak bisa memecahkan masalah, sukanya melemparkan tanggung jawab...lebih bahaya kan...pernikahan seumur hidup yang kita impikan bisa jadi hanya seumur jagung...huff..

I know...berbicara memang lebih mudah dari pelaksanaannya. karena jujur ajah, saat kami mempersiapkan pernikahan, semakin dekat hari H semakin rasanya hati ini deg2an, takut "ga jadi". Alhamdulillah semua diberi kelancaran...yang pasti berusaha, berdoa dan akhirnya pasrah menyerahkan semua kepa Allah SWT.

Some people said ... "Lebih baik saving untuk pengeluaran setelah berumah tangga daripada menghabiskan untuk pesta sehari"
pendapat ini aku setuju, memang benar kebutuhan setelah menikah itu lebih besar, jadi mengapa harus dihamburkan dalam satu hari. Tapi, tidak ada salahnya kita mengadakan resepsi sesuai kemampuan kita. Kalau menurut pendapat aku, asal kita ga sampai berhutang untuk pesta atau berhutang untuk menutupi kebutuhan rumah tangga setelah pernikahan, ga masalah kita mengadakan resepsi. Bukankah resepsi/walimah itu juga sangat disarankan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadistnya yang intinya adakan walimah meski hanya dengan satu ekor kambing. Asal niat dari resepsi ini benar, bukan untuk pamer atau yang lainnya, tapi niatnya syiar, mengumumkan suatu pernikahan. Bukankah anjurannya memang seperti itu, kalau ga salah kalimatnya "Rahasiakanlah lamaran namun umumkanlah pernikahan"...

Dan yang pasti, segala repot2 dan ribet2 itu semuanya akan terbayarkan. Dengan kepuasan kita karena semua berjalan dengan lancar. Selain itu, semua kerepotan persiapan pernikahan itu kalau dikenang2 menyenangkan lho..bisa bikin senyum-senyum...hehe...
Jadi inget gimana dulu ke Cikini pas ujan2 buat nyari kotak seserahan, ngubek2 Jatinegara cari souvenir, serunya nyari2 theme song, bolak-balik fitting baju, cari ide buat foto prewed....seruuu..Belom lagi kalau akunya lagi capek, trus c akang juga capek, berantem juga kita cuma gara2 masalah ga penting...hehe

Waaaa....jadi kangen ngurusin ginian lagi..huh..ada yang mo married ga sich? aku mau dech bantuin..seru,,hehe...kali aja nanti bisa bikin wedding organizer..hahaha...ngayal.com ini mah...pengaruh ngantuk juga kali ya....nite...


5 comments:

  1. comment yaa...menganalisa tulisan org hehehe..

    hmm..tulisan nita cenderung "provokatif", punya sisi difensif yg bagus, rapi, terstruktur. jadi ibarat, suatu pendapat sudah tertutup semua celah dari luar untuk menyerang.bener-bener luar biasa...bagus banget, meskipun aku ga terlalu bisa menikmati tulisan yg "provokatif".. ;)

    BalasHapus
  2. waa...senangnya ada yang comment...
    makasih..makasih, trimakasih udah mampir, dan lebih terimakasih lagi karena udah comment (berarti tulisanku dibaca..hehe)
    Baru tau kalo tulisan kayak gini disebut provokatif..ooo..makasih ya..nambah pengetahuan.. :)
    Sebenernya maksud hati bukan buat provokatif sich..just my opinion ajah... sekalian belajar nulis ^_^
    Mampir lagi ya....

    BalasHapus
  3. Maksud aku..provokatif, semakin membuat aku pengen menyusul menikah...huhuhuhuhuhu....ihiks..ihiks,,ihiks..
    Semoga dimudahkan tahun ini..amien
    :)

    BalasHapus
  4. Amin..Amin....mudah2an ya bag...seperti kalimat pembuka blog kami
    "Allah menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya..Amin"
    just believe in that... ^_^

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

© haafidhanita-forever in love, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena