Senin, 30 September 2013

Dia...

"Hallo Aji "
"Wawan!! Apa Kabar? Lama ngga ada kabar berita? pasti ada sesuatu nih, tumben nelfon teman lama?
"Sehat-sehat, iya, aku mau menikah Ji, dan aku ingin kamu hadir"
"Waaa....akhirnya, selamat-selamat. Kapan? Aku pasti datang"
"Minggu depan"


 - ooo -

Gedung itu sederhana, dekorasinya juga sederhana. Tamu yang hadir juga tidak banyak. Benar-benar pernikahan yang sederhana. Aku mendesah pelan, teringat kembali pernikahanku 3 tahun lalu. Pesta megah, dekorasi yang mewah dan hidangan berlimpah yang semunya dipesan dari catering nomer satu di kota ini. "Aku tidak ingin mengecewakan tamu-tamuku, seorang General Manager salah satu Bank terkemuka di Indonesia memang sudah seharusnya menikah dengan pesta mewah seperti ini", pikirku saat itu. Dan memang aku berhasil, teman-teman dan kolega yang hadir memuji pesta pernikahanku, semua terkagum-kagum. Rasanya puas sekali saat itu.

Aku berdiri bersama beberapa tamu undangan lainnya, menunggu pasangan pengantin memasuki ruangan. Mataku menyapu seluruh ruangan. "Hmm...tidak ada yang aku kenal". Mungkin Wawan tidak mengundang banyak orang.

Gending-gending Jawa mulai terdengar, tanda rombongan pengantin akan segera memasuki ruangan. Aku memilih menyingkir saja ke tepi ruangan. Malas rasanya ikut berdesakan melihat iring-iringan pengantin. Nanti juga bisa melihat sang pengantin saat memberikan selamat, pikirku.
Kedua pengantin telah duduk di pelaminan, upacara-demi upacara sesuai adat Jawa sudah dilaksanakan. Tiba waktunya memberi selamat kepada kedua mempelai dan keluarganya. Aku beranjak dari tempat dudukku, berjalan menuju pelaminan. Wawan sudah melihatku, dia tersenyum kepadaku dari pelaminannya. Aku terhenti , menahan napas dan berbalik meninggalkan ruangan, “mempelai wanita itu, Mila ” aku mendesah pelan.

- ooo -
Tiga tahun yang lalu...
Pesta pernikahan yang megah telah digelar, berjalan sesuai dengan rencanaku. Aku tersenyum puas sambil berjalan menuju kamarku. Rasanya tidak sabar menemui istriku, semua teman dan kolegaku memuji kecantikannya. Aku membuka pintu kamar dan menemukan secarik kertas. Kepalaku langsung berdenyut-denyut saat membacanya..
"SURAT PERMOHONAN CERAI"


*Cerita ini ditulis untuk meramaikan GA nya Harry Irfan "Ngasih Hadiah : September Ceria" based on fiksimini RT @nafriyrrah: CINTA PANDANGAN PERTAMA. Mempelai wanita itu…



Read More

Senin, 23 September 2013

Say NO for OSPEK

Pagi tadi saat perjalanan ke kantor, mataku terpaku pada serombongan mahasiswa dan mahasiswi (sepertinya ya, karena mereka berkumpul di depan kampus) yang mengenakan atribut tertentu. Baju putih, rok/celana hitam, rambut dikuncir banyak dengan karet warna-warni, kaos kaki warna warni juga, membawa tas kresek dan berkalung name tag besar. Dibelakangnya berdiri juga mahasiswa dan mahasiswi (sepertinya yang lebih senior), dengan baju hitam-hitam, sekilas terbaca di kaos hitamnya ada tulisan "tertib". Hmmm..langsung terfikir, pasti lagi ospek.

Di Indonesia, sepertinya hal ini sudah menjadi sangat lumrah, wajar, biasa. Nama resminya sich "Masa Orientasi", tapi kalau difikir-fikir apa yang diorientasi dengan kegiatan semacam ini. Aku juga pernah mengalaminya, pernah mengalami jadi yang meng 'ospek' dan pernah juga mengalami jadi yang di 'ospek'. Dan jujur saja, aku merasa ngga ada gunanya tuch. Saat aku yang di 'ospek', rasanya sebal setengah mati, disuruh melakukan hal-hal aneh yang menurutku ngga penting, bahkan kelewatan. Misalkan disuruh membawa bekal makan siang dengan menu orek tempe yang tempenya harus diiris dengan ukuran tertentu. Belom lagi pada saat makan siang, harus mengupas kulit pisang atau jeruk dengan jumlah tertentu, penting ngga siy? Pada waktu aku yang meng 'ospek' pun, aku fikir itu bukan tugas yang menyenangkan, harus teriak-teriak marah2, bikin suara serak dan tenggorokan sakit. tapi kok ya mau aja ya aku saat itu? *heran. 

Itulah, salah satu tradisi ngga penting dalam dunia pendidikan kita. Sempat terfikirkan kenapa sich ngga ada peraturan yang mengatur atau meniadakan kegiatan ospek seperti itu. Sebenarnya, masa orientasi memang perlu menurutku, tapi bukan dengan cara seperti itu. Dalam benakku, masa orientasi itu, seperti saat kita sedang berwisata dan ditemani oleh seorang "tour guide". Ada yang memberikan penjelasan tentang sekolah atau kampus, perkenalan guru/dosen, perkenalan dengan senior, pengenalan seluk beluk sekolah/kampus dan dikemas dengan kegiatan yang menyenangkan, fun dan tidak merepotkan. Bukankah hal itu akan lebih menyenangkan untuk diingat, memberikan kesan "aku ngga nyesel sekolah/kuliah disini".

Seandainya aku jadi Menteri Pendidikan, aku akan langsung menerbitkan Surat Edaran mengenai "Masa Orientasi". Surat Edarannya berisi hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Kampus/Sekolah pada saat masa orientasi. Dirinci secara detail dan diberikan peringatan juga bahwa sekolah/kampus yang membiarkan organisasi siswa/mahasiswanya melakukan kegiatan orientasi yang tidak semestinya akan mendapat peringatan. Supaya lebih tegas, sekolah/Kampus yang melanggar aturan itu harus membuat spanduk atau pengumuman bahwa mereka telah melaksanakan "Masa Orientasi" yang tidak semestinya pada Tahun Ajaran selanjutnya. Nah kan, mana ada lagi yang berani mengadakan kegiatan seperti itu jika ada ancamannya. Jika ada yang bertanya, kenapa harus diatur, kan seru kalau diingat-ingat. Hmm...jadi alasan kita melakukan kegiatan itu hanya untuk diingat-ingat, lha memangnya kita masuk sekolah/kuliah itu tujuannya supaya ingat sudah sekolah atau kuliah gitu. Kita kan masuk sekolah/kuliah untuk mengenyam pendidikan, ya sudah sepantasnya kegiatan yang dilaksanakan di sekolah atau kampus itu bertujuan untuk memberikan kita pendidikan. Nah, kalau kegiatan ospek yang isinya dimarah-marahin senior, disuruh pakai baju warna-warni yang intinya membuat kita malu saat memakainya, membawa segala macam barang yang aneh-aneh, pendidikan macam apa yang mau ditanamkan pada generasi muda kita?Hanya satu yang diambil saat kegiatan ospek itu, bahwa seorang junior harus nurut sama seniornya apapun yang dikatakannya? apakah itu sesuatu yang mendidik? Ditambah lagi saat ini anak SMP pun harus membawa berbagai macam barang saat ospek, padahal mereka juga baru lulus SD dan akhirnya yang direpotkan adalah orang tuanya. Bukankah ini juga sesuatu yang tidak mendidik kemandirian anak. Di satu sisi, membantu anak saat ospek membuat anak tidak mandiri, namun disisi lain tidak membantu anak juga hanya membuat anak dimarahi oleh seniornya yang sama juga tidak mendidik karena yang memarahi juga masih anak-anak yang penuh emosi. Ditambah lagi, berita mengenai jatuhnya korban saat ospek di beberapa sekolah kedinasan. Apakah itu yang kita harapkan sebagai orang tua? saya rasa tidak. Itulah kenapa "Masa Orientasi" itu perlu diatur. Ini bukan masalah sepele, namun mengenai masa depan generasi muda bangsa. Apakah kita akan menjadikan generasi penerus bangsa kita hanya menjadi orang-orang yang pendendam, penuh emosi dan suka melecehkan? rasanya bukan sesuatu yang menyenangkan bukan? Jadi "Say NO for OSPEK!!!

*nulisnya berapi2 niy...:D



Read More

Rabu, 18 September 2013

[2013 Indonesian Romance Reading Challenge] #8 "Spring in London"

Masih senyum-senyum saat menulis resensi/review novel ini. Senyum-senyum membayangkan tokoh-tokoh dalam novel ini. Asyiknya membaca itu, kita bisa membayangkan tokoh-tokohnya sesuai dengan keinginan kita, juga membayangkan latarnya, membayangkan yang ada di buku dech. Makanya, terkadang kecewa saat harus menonton film yang diangkat dari sebuah buku, dan bukunya pernah kita baca. Kecewa kalau filmnya tidak seperti bayangan yang ada di benak kita sebelumnya. Tapi suka banget kalau ternyata film itu bisa seperti yang kita bayangkan. "Harry Potter" adalah salah satu buku yang menurutku sukses di filmkan, sangat sesuai dengan imajinasi di buku. Walaupun menurut buku, tokoh Harry Potter sendiri digambarkan tidak terlalu ganteng ya sebenarnya, tapi ga papalah, demi memanjakan mata pemirsa. Begitu juga dengan film Perahu Kertas, menurutku film ini berhasil menggambarkan apa yang ada di buku.sukaa..*emoticon lope-lope

Kembali ke novel ini, "Spring in London" merupakan novel keempat Ilana Tan. Aku sempat berfikir, apakah Ilana Tan menuliskan novelnya ini dalam satu waktu? karena selalu ada tokoh dalam satu novel yang menjadi figuran di novel yang lain. Lucu juga siy. Empat novel Ilana Tan ini sudah finish kubaca semua, dari judulnya saja aura romantis sudah terasa *lebay. Novel pertamanya "Summer in Seoul", kemudian "Autumn in Paris", lalu "Winter in Tokyo" dan novel yang baru selesai kubaca ini "Spring in London". Romantis kan judulnya, dan kota-kota yang diambil pun kota-kota romantis di Dunia...*ini sotoy aja sich aku :D

"Spring in London", tentu setingannya kota London. Tempat Danny jo pertama kali bertemu dengan Ishida Naomi. Nah Naomi ini kembarannya Keiko di novel "Winter in Tokyo" (pantes namanya sama, tadinya kufikir mb Ilana Tan ini ngga kreatif bikin nama..haha *ditoyor sama penulisnya langsung). Danny jo merasa Naomi seperti selalu menghindar dari dirinya, ketakutan lebih tepatnya.  Dirinya yang biasanya bisa menarik hati wanita manapun merasa penasaran dengan tingkah Naomi, yang sebenarnya telah menarik hatinya sejak pertemuan pertama. 
Danny Jo ini digambarkan sebagai seorang artis terkenal Korea. Kebayang dong gantengnya kayak gimana, walaupun menurutku cowok-cowok Korea terkesan kurang macho *ga penting. Selain itu, Danny punya kepribadian yang supel dan menarik, sehingga wajar jika banyak yang suka padanya termasuk Miho Nakajima, salah satu teman dekat Naomi.
Naomi sendiri merupakan model terkenal di Jepang, yang memutuskan tinggal di London untuk mengembangkan kariernya sebagai model. Satu kejadian di masa lalunya membuatnya menjadi sedikit tertutup terhadap laki-laki, kecuali terhadap Chriss Scott yang merupakan teman satu flatnya. Ya iyalah ya, orang Chriss Scott ini gay..hehe. Aku membayangkan Chriss Scott ini ganteng luar biasa karena biasanya gay itu emang ganteng-ganteng, ga tau juga kenapa ya. Chriss ini seorang chef terkenal di London dan suka sekali memasak untuk teman-teman satu flatnya. Jadi ngebayangin, enak juga ya kalau tinggal satu rumah sama seorang chef yang gay...*ga penting-skip.
Hubungan Danny Jo dan Naomi semakin lama semakin dekat, benih-benih cinta mulai tumbuh di hati keduanya, walaupun tidak ada yang mau mengungkapkannya terlebih dahulu. Namun karena kejadian di suatu malam, masa lalu Naomi terbongkar dan Naomi memutuskan untuk menjauhi Danny Jo. 

Novel yang menyenangkan, setipe dengan novel-novel sebelumnya. Ringan, enak dibaca dan tipikal drama korea. Cucok banget dech sama yang suka romantis-romantisan kayak eike :p. Aku melihat ada satu kesalahan typo, namun ngga mengganggu. Kalimat-kalimat romantisnya juga ngga bertaburan di novel ini, tapi ngga mengurangi aura romantismenya. Nyatanya, aku masih bisa senyum-senyum tersipu sipu saat membaca novel ini...hehe

" Aku menyadari sesuatu selama aku berada di sini. Aku rindu padamu"

Keterangan :
Judul Buku : Spring in London
Pengarang : Ilana Tan
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Februari 2010
Cetakan kesebelas : November 2011
Tebal : 238 halaman

Read More

Selasa, 17 September 2013

[2013 Indonesian Romance Reading Challenge] #7 " Winter in Tokyo"

" Kenapa harus takut gelap, kalau ada banyak hal indah yang bisa dilihat sewaktu gelap?" 

Selama ini Ishida Keiko tidak pernah memikirkan orang lain, dalam benaknya hanya ada Kitano Akira - cinta pertamanya- yang tidak pernah ditemuinya lagi sejak dia berumur 13 tahun. Keiko masih berharap akan bertemu dengan Akira. Namun, semuanya menjadi berbeda saat Nishimura Kazuto -seorang fotografer terkenal- menjadi tetangga barunya. Pada awalnya Keiko tidak menyadari kalau Kazuto merupakan fotografer terkenal, dia mengenal Kazuto sebagai tetangga yang baik hati, sopan dan menyenangkan.

Nishimura Kazuto meninggalkan New York yang telah membesarkan namanya sebagai seorang fotografer karena ingin melupakan seseorang. Meskipun memiliki paman kaya yang menawarkan apartemen mewah miliknya, Kazuto lebih memilih untuk tinggal di apartemen sederhana di Tokyo. Meskipun perkenalannya dengan Keiko sangatlah konyol, dia langsung menyadari bahwa Keiko sangat menarik. Dan setelah sekian lama bertetangga dengannya, Kazuto semakin merasa nyaman.

Keiko merasa bingung dengan perasaanya, apalagi setelah dia bertemu dengan cinta pertamanya Kitano Akira, yang ternyata teman sepermainan Kazuto sewaktu kecil. Kazuto sendiri semakin mantap dengan pilihan hatinya sampai hal itu terjadi dan Keiko menjadi orang asing baginya...

Novel ketiga Ilana Tan ini sangat Ilana Tan...*maksute opo tah?..hehe. Diceritakan seperti biasa, dengan aroma drama dan romantisme, namun terasa lebih segar dari novel pertama dan novel kedua. Semakin meyakinkan aku untuk mem follow mba Ilana Tan ini, semoga bisa dapet ilmunya biar bisa nulis begini. Bagi yang suka nonton drama Korea, cocok banget baca buku ini. Tapi bagi yang mengharapkan bacaan yang berat anda kurang tepat. Novel ini sangat ringan, dan menyenangkan untuk dibaca saat mengisi waktu luang. Tidak ada rasa bosan walaupun alur cerita mudah ditebak. 

Keterangan :
Judul Buku : Winter in Tokyo
Pengarang : Ilana Tan
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Agustus 2008
Cetakan kelima belas : Agustus 2011






Read More

[2013 Indonesian Romance Reading Challenge] #6 "Autumn in Paris"

Laki-laki itu masih muda, usianya pasti sebaya sebastien, sekitar akhir dua puluhan. Bertubuh jangkung, setinggi Sebastien, dan sedikit lebih kurus dari Sebastien.....
Secara keseluruhan Tatsuya Fujisawa memiliki wajah yang menyenangkan...dan menarik. 
Tara Dupont memberikan nilai 7,5 saat pertemuan pertamanya dengan Tatsuya, namun nilai tersebut terus meningkat bahkan hingga tak ternilai lagi. Baginya, Tatsuya adalah segalanya.

Gadis itu...posisi duduknya...kaca jendela besar...sinar matahari menyinarinya...Aku terpesona melihat kombinasi semua itu .....
Bagi Tatsuya, pertemuannya dengan Tara Dupont sangat mencengangkan, merubah dirinya yang tidak pernah menyukai Paris. Setelah ada Tara, hari-hari nya di Paris menjadi tak terlupakan.

Sampai suatu saat, keduanya harus menghadapi rahasia masa silam yang membuat hari-hari mereka tidak lagi sama.

"Autumn in Paris" adalah novel kedua Ilana Tan, aura dramanya lebih terasa di novel ini dibandingkan novel pertamanya. Menunjukkan bahwa penulisnya semakin matang dalam menulis. Ringan, namun penuh dengan keharuan. Walaupun masih dengan mudah bisa ditebak alurnya, namun tidak mengurangi kenikmatan saat membacanya. Jadi suka sama mba Ilana Tan ini, bisa mengharu biru dan mengaduk-aduk perasaan.. *cari and follow twitternya ah...:)

Keterangan Buku :
Judul : Autumn in Paris
Pengarang : Ilana Tan
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Juli 2007
Cetakan kedelapan belas : Januari 2012

Read More

Jumat, 13 September 2013

[2013 Indonesian Romance Reading Challenge] #5 "Summer in Seoul"

Sandy...seorang mahasiswa korea, yang berdarah campuran Indonesia-Korea. Bekerja part time sebagai asisten seorang perancang busana terkenal di Korea. Fikiran Sandy masih dipenuhi dengan pertanyaan kenapa sang kekasih meninggalkannya untuk wanita lain, hingga akhirnya peristiwa tertukarnya handphone mengubahnya.
Pertemuan dengan manajer artis terkenal di korea, tawaran untuk berpura-pura menjadi kekasih sang artis, kebakaran di apartemennya dan gosip mengenai dirinya menjadi hal-hal baru yang mewarnai hidupnya.

Jung Tae-Woo, penyanyi terkenal di Korea yang di gosipkan seorang gay. Untuk menyangkal gosip tersebut, Jung Tae-Woo menerima ide dari manajernya untuk berpura-pura mempunyai seorang kekasih.

Diceritakan dengan sangat ringan oleh Ilana Tan, novel ini ternyata novel pertamanya. Wow, keren ya, pertama nulis novel udah begini. Menurutku jalan ceritanya khas drama korea banget, secara aku suka sama yang berbau2 romantis, jadinya lumayan menikmati novel ini. Konflik-konflik yang diceritakan tidak berat, cenderung datar saat membacanya tapi bukan berarti membosankan.Yang agak menyulitkan, karena aku susah menghafal nama jadi agak ribet membaca novel ini, karena settingannya Korea sehingga nama-nama tokohnya pun nama Korea..Hadeuh pusing euy.

Mengambil judul yang berbau Korea, novel ini tidak terlalu banyak mengulas tentang Korea. Sehingga saat membaca novel ini, aku tidak membayangkan sedang berada di Korea. Namun hal tersebut tidak mengganggu, karena sepertinya novel ini memang ingin menonjokan sisi dramanya.

Kesimpulannya : lumayan untuk dibaca di waktu luang, ringan dan lucu kayak keripik kentang..hehe

Kata-kata yang aku suka :
Jung Tae-Woo : kamu mau berjanji padaku untuk mengatakan padaku kalau kamu sedang merindukanku?
Sandy : kenapa?
Jung Tae-Woo : karena aku akan segera berlari menemuimu..

Waa...so sweet banget ya, *langsung meleleh

Judul Buku : Summer in Seoul
Pengarang : Ilana Tan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Oktober 2006
Cetakan ke tujuh belas : Januari 2012
Tebal buku : 276 halaman
Read More

Rabu, 11 September 2013

[2013 Indonesian Romance Reading Challenge] #4 "Love, Hate & Hocus-Pokus"

Abrakadabra!...and there goes the magic spell.........

Mungkin aku juga telah terkena kutukan saat membaca buku ini, terhipnotis sehingga tidak bisa berhenti untuk membacanya. Lembar demi lembar terasa begitu cepat selesai, ngga ada "skip-skip" saat menelusuri kalimat demi kalimat yang tertulis. Dan setelah akhirnya menutup buku, hmmm...ada perasaan riang dan puas setelah membaca, sensasinya luar biasa *lebay. Dengan ending yang sedikit mengejutkan namun tidak mengecewakan, novel ini ditutup dengan manis. "Like this"...sukaaa banget sama novel ini. 

Sangat ringan, sangat ceria dan bikin senyum-senyum sendiri..hehe. Memang pas kalau dimasukkan ke genre "Metropop" oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Sebagai penyuka drama-drama romantis korea, membaca film ini jadi langsung terbayang adegan-adegan filmnya. Seru kali ya, kalau ada yang bikin filmnya. Ayo para produser dan sutradara, mbok ya buku ini dibikin filmnya, ftv lah minimal..hihi. Bahkan aku sudah membayangkan siapa pemeran wanita yang cocok untuk tokoh Gadis, yup Prisia Nasution. Wajahnya yang Indonesia sekali, menurutku sangat pas dengan tokoh ini. Namun saya belum menemukan pemeran pria yang cocok dengan karakter Troy. Jadi membayangkan filmnya...*berandai-andai. Idenya itu lho, sederhana tapi bisa menghasilkan sesuatu yang di luar dugaan..

Troy Mahardian...gagah, tampan, stylist, percaya diri dan..."ho..ho, contact lens biru!Yang benar saja?!Masa sih aku harus kerja dengan lelaki seperti dia?" ......hal.36

"Ah, she's the new PR manager?!Oh, come on! Look at her shoes, it's local I believe. Siapa namanya? Gadis Parasayu? Beautiful Face Girl?!Oh, give me a break!! What a ridiculous inappropriate narcissistic name!!.....hal 36

"Hate at first sight"...hal 36
Aura permusuhan antara keduanya begitu kental, walaupun kadang terselip sedikit rasa kagum pada pesona masing-masing.
"Dari tempat duduknya, mau tak mau Gadis memalingkan wajah menatap Troy. Melongo. takjub. Apa? Kok bisa tuh orang nyebutin semua nomor seri itu dengan begitu lancar?Troy tidak kelihatan memegang kertas apapun"..hal 57
"Gadis menatap Troy heran. Jadi dibalik ketengilan sikapnya tadi, ternyata cowok itu masih menyimak juga semua percakapannya dengan Salwa"....hal.118
"Sesaat mau tak mau Troy harus mengakui musuhnya itu terlihat begitu jelita..".....hal 154

Bekerja di kantor yang sama, aura persaingan terasa begitu kental. Namun keajaiban terjadi, hanya karena mereka sama-sama melakukan suatu hal kecil, mereka mendapatkan kutukan yang merubah hidup mereka. Apakah untuk selamanya? hmmm....silahkan baca sendiri kisahnya, dijamin pasti akan senyum-senyum sendiri seperti aku..*tersipu-sipu...lho?


Keterangan buku :
Judul : Love, Hate & Hocus-Pocus
Pengarang : Karla M.Nashar
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Mei 2008 dan saat ini sudah mencapai cetakan ketujuh pada februari 2013
Tebal : 264 halaman



Read More

Selasa, 10 September 2013

Love u...."deadline"

Awalnya memutuskan bikin blog itu karena merasa sangat terbantu dengan blog teman-teman yang menuliskan detail pernikahan mereka. Jadi terinspirasi, mungkin ceritaku tentang pernikahan juga bisa membantu teman-teman yang mau nikah. Kan kalo membantu orang lain bisa dapat pahala..hehe. Jadilah akhirnya memutuskan membuat blog. Awalnya lumayan rajin menulis di blog, karena banyak yang ingin dituliskan terkait detil pernikahan, pernik-pernik dsb. Apalagi waktu masih jauh-jauhan sama suami, secara ngga ada yang diurusin ya sudlah ngurusin blog ajah. Kemudian sewaktu melahirkan dan akhirnya punya baby, mulai jarang nulis, dengan alasan klasik "repot ngurus baby". Selanjutnya mulai nulis blog lagi sekali dua kali, alasannya "ga punya ide mo nulis apa?"...klasik juga ya.. :D

Sampai suatu hari, aku blogwalking dan menemukan komunitas ini. Aku memutuskan untuk bergabung dan tiba-tiba...jreng..jreng..jreng (lebay), menemukan kembali semangat untuk menulis di blog. Dari komunitas ini aku baru tahu bahwa ternyata ada banyak sekali lomba-lomba penulisan blog *kemana aja bu??ditimpukin sama blogger-blogger. Selain itu, ternyata blogger-blogger di komunitas ini juga  penulis-penulis hebad yang sudah menelurkan berbagai jenis buku...*salut-kasih jempol. Benar-benar memberikan inspirasi untuk selalu menulis. Apalagi setelah mengikuti lomba yang diadain aseanblogger ini, wah benar-benar memicu adrenalin. Kita ditantang untuk menulis setiap hari selama sepuluh hari dengan tema yang berbeda dan menurut aku sangat berat, maklumlah, udah ngga pernah update tentang ASEAN lagi *sok sibuk -ditoyor peserta laen-. Sebenernya agak ga pede juga mau ikutan, secara kemampuan menulis juga masih ala kadarnya beginih, tapi...demi semangat untuk selalu maju, pede aja ikutan, itung-itung untuk meramaikan. Kan lomba itu makin seru kalo banyak yang ikut kan ya...*bayangin lomba 17 agustus

Jadi, ternyata yang selalu membuat aku konsisten menulis di tengah kesibukan kantor, ngurus anak, ngurus suami, jalan-jalan (ini termasuk kesibukan bukan ya?..hehe) adalah deadline lomba.. Haha. ketauan banget dech termasuk jenis manusia santai, kalau udah di deadline aja baru mulai nulis hihi *tutup muka pakai bantal-malu.


Read More

Senin, 09 September 2013

[2013 Indonesian Romance Reading Challenge] #3 " Istambul with Love"

Judul novel ini yang membuat aku memutuskan membaca buku ini, "Istambul with Love"

Pertama : Istambul , sesuatu yang berbau timur tengah kayaknya menarik, walaupun sebenarnya Istambul ini separoh Eropa dan separo Asia...*baru tau juga setelah baca buku ini..hehe
Kedua : with Love, sesuatu tentang cinta ini pastinya ringan dibaca, unyu-unyu dan bisa bikin senyum senyum. Selain itu masuk ke kategori tema "reading challeng"  yang lagi aku ikutin..hehe..

Berkisah tentang Pia Crystalline yang mengejar cintanya,  Osman, sampai ke negara asal Osman yaitu Turki. Halaman-halaman awal agak sedikit membosankan saat membacanya, karena konflik-konflik yang terjadi baru mulai "panas" di akhir-akhir halaman. Pia dikisahkan sebagai gadis yang manis (Indonesia bangetlah secara fisik) dan tidak terlalu perduli pada penampilan, sangat polos namun sangat menarik perhatian dan juga misterius (kata terakhir ini ditulis sendiri oleh penulis) . Sangat polosnya ini yang menurutku terlalu berlebihan diceritakan oleh penulis. Istilahnya "polosnya kebangetan", tapi mungkin memang ada ya orang kayak gitu. Sedangkan Osman diceritakan sebagai lelaki tampan (khas Timur Tengah ye), yang perhatian, agak sedikit galau dan kurang tegas dalam hal cinta. Perjalanan cinta Pia diwarnai dengan bayang-bayang Beyza, mantan kekasih Osman, yang masih cukup dekat dengan Osman dan juga dekat dengan sahabat Osman. Juga diwarnai dengan beberapa orang yang terlihat tertarik dengan Pia. Tokoh dalam buku ini banyak banget, kadang sampe harus membuka-buka halaman sebelumnya untuk me "refresh" kembali siapa orang itu *gue nya aja kali yang lemot. Selain itu seperti kurang fokus, terlalu banyak tokoh dan cerita dibaliknya. Seperti ingin menuangkan semua ide, tapi hasilnya malah "too much"

Awal membaca novel ini, aku fikir akan menemukan "happy ending". Tapi ternyata akhirnya cukup misterius. seperti menonton kebanyakan film barat, akhirnya "menggantung" (menurutku). Engga seperti yang aku pengen..huhu..*maklum, pecinta film korea yang selalu "happy ending".

Buku ini menceritakan begitu banyak detail tentang Istambul, bahkan terlalu banyak menurutku, seperti sedang membaca tour guide..hehe. Tapi lumayanlah, membuatku jadi tiba-tiba "googling tentang Istambul", apalagi di novel ini banyak dituliskan makanan-makanan khas negara itu, jadi pengen laper bawaannya.. :D. Dalam novel ini ditampilkan beberapa gambar Istambul seperti, bandara sabiha Gokcen, Blue Mosque, Bhosporus, dll. Namun karena dicetak dalam hitam putih, jadi tidak terlalu cantik kelihatannya, istilahnya seperti "ada atau tidak ada gambar itu ngga ngaruh"

Overall...hanya bisa memberikan nilai "lumayan" / "rata-rata" untuk novel ini. Engga tau apa yang harus di edit (bukan editor), tapi menurutku buku ini kurang ceria, tidak seperti judul dan covernya yang terkesan sangat ceria. Namun disisi lain, kurang misterius jika ingin tampil sebagai novel misteri.

Keterangan buku :
Judul : Istambul with Love
Penulis : Putri Indriastuti
Penerbit : DIVA Press
Tebal : 405 halaman
Cetakan pertama : April 2012


Read More

Kamis, 05 September 2013

[2013 Indonesian Romance Reading Challenge] #2 " Dua Surga dalam Cintaku"

Setelah kemaren terus-terusan dipaksa nulis tema yang berat karena ikut memeriahkan lombanya aseanblogger, akhirnya bisa relax, mengistirahatkan kepala yang dari kemaren cenut-cenut tiap liat tema *lebay...Tapi emang iya siy ya, biasanya cuman nulis yang lucu-lucu, ringan-ringan, narsis-narsis tiba-tiba dipaksa nulis tentang ASEAN dan isu-isunya. Gimana ngga berat coba, secara dulu pas ikut ujian masuk Deplu ajah ngga lulus...*curcol..hehe. 

Baiklah...mari kita kembali dengan tulisan yang ringan, lucu dan unyu..Sebenernya mau review novel lagi kali ini, ini dalam rangka ikut memeriahkan "reading challenge" nya mba Yuska. Kali ini mo review novelnya  Atho Al-Rahman. Judulnya "Dua Surga dalam Cintaku"

Pertama kali membaca judulnya, saya langsung menebak, pasti akhirnya happy ending dan yang dimaksud dengan dua surga itu antara istrinya ada dua atau ibu dan istrinya. Karena ada komentar dari Ratih Sang yang menyebutkan bahwa novel ini akan mengahru biru, akhirnya saya memutuskan untuk membacanya *alasan yang aneh. Novel ini menceritakan kisah tentang seorang bernama Arham dan kehidupan cintanya serta perjuangannya untuk memperoleh keturunan. Dan setelah membacanya, baru tahu kenapa diberi judul dua surga, ternyata dua surga itu maksudnya dua istri dari Arham (tuch kan benar salah satu tebakan saya).

Seperti kata Ratih Sang, membaca novel ini memang mengharu biru. Walaupun menurut saya, hanya beberapa bagian saja yang membuat saya terharu biru. Sedih saat Abah merasa berat melepas Arham untuk kos, sedih saat Arham ditinggalkan oleh istri pertamanya saat umur penikahan mereka masih sangat muda dan sedih saat ada konflik antara Arham dan Abah. Secara keseluruhan saya beri nilai "lumayan", karena jujur saja, saya kurang menyukai pilihan-pilihan kalimatnya. Kurang romantis. Maklum saya penggemar drama korea yang romantis, jadi baca buku pun pengennya juga dapet aura romantisnya..hehe. Selain itu terlalu banyak kalimat-kalimat yang tidak terlalu penting, jadi sebenarnya dihilangkan pun tidak akan mengurangi esensi cerita. Alur ceritanya terlalu mudah ditebak. Karena bukan novel tipe saya, saya jadi cepat-cepat membacanya, ingin segera selesai dan mengetahui endingnya. Dan seperti yang sudah saya tebak sebelumnya, akhirnya adalah sebuah "happy ending".

Yup, thats all resensi novelnya kali ini. Maaf ya pak Altho, kalau resensi saya tidak memuaskan. Ini hanya pendapat pribadi saya lho...

Keterangan buku :

Gambar dari sini

Pengarang : Atho Al-Rahman
Penerbit : DIVA Press
Cetakan pertama : April 2012
Tebal : 346 halaman

Read More

Rabu, 04 September 2013

Dahsyatnya Jakarta

"Ke Jakarta aku ..kan kembali...iiii"...pernah denger syair lagu itu? Yup, syair sebuah lagu lawas milik Koes Plus yang judulnya "Kembali ke Jakarta". Jadi penasaran ya, ada apa siy di Jakarta, kok Koes Plus sampai pengen balik lagi ke Jakarta? *pertanyaan ga penting..hehe. Tapi lagu itu juga menjadi lagu saya pada saat saya kemudian dipindahtugaskan dari Aceh ke Jakarta. Saking senangnya setiap hari nyanyi-nyanyi lagu itu. Kenapa saya senang kembali ke Jakarta? karena ada keluarga saya di Jakarta, ada orang-orang tercinta di Jakarta, dan Jakarta juga tempat dimana saya pernah dibesarkan, bukan karena kotanya tapi karena orang-orang yang ada di kota itu...

Jadi maksudnya saya tidak suka Jakarta? lho...kata siapa? Banyak hal menarik di Jakarta, walaupun saya akui hidup di Jakarta memang butuh perjuangan khusus ya. Bahkan di mingu-minggu pertama saya kembali beraktifitas di kota ini hampir setiap hari saya demam, meriang gara-gara kaget dengan macetnya Jakarta..haha..*lebay. Tapi memang Jakarta itu dahsyat, semuanya ada. Banjir ada, macet ada, mall banyak, pasar traditional banyak, hampir semua suku di Indonesia bisa kita temui di Jakarta. Apa sich yang ngga ada di Jakarta. Saya belum pernah mengunjungi semua kota besar di Indonesia, hanya Medan, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, Bandung dan Palembang. Nah kalau semua kota itu dibandingkan dengan Jakarta, tetap saja menurut saya Jakarta lebih dahsyat. Mungkin karena Jakarta merupakan Ibu Kota Negara Indonesia, jadi ya harus dahsyat (alasan ga mutu.. :D)

Sebagai kota yang dahsyat (sebenarnya alasannya bukan ini juga siy), Jakarta terpilih sebagai ibukota negara-negara ASEAN. Menurut piagam ASEAN (lengkapnya disini) yang ditandatangani pada tahun 2007 pada pasal 12 (1) disebutkan bahwa "Negara Anggota ASEAN masing-masing mengangkat seorang Wakil Tetap untuk ASEAN dengan gelar Duta Besar yang berkedudukan di Jakarta". Hal ini secara tidak langsung menyiratkan bahwa sekretariat ASEAN kedudukannya di Jakarta, kecuali piagam ini diubah. Kenapa Jakarta ya?hmm...Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara pendiri ASEAN, negara yang populasi penduduknya paling banyak di ASEAN, wilayahnya juga paling luas di ASEAN. Dengan potensi ini, diharapkan Indonesia akan menjadi ikon ASEAN untuk semakin maju. Bahkan Chief Executive Officer Grup AirAsia Tony Fernandes membuka kantor regional perusahaan penerbangan Air Asia ASEAN di Jakarta (beritanya ada di sini ). Bukankah itu menunjukkan salah satu potensi besar Indonesia. Pertanyaan selanjutnya, Apakah Jakarta mampu? Jakarta harus mampu, penunjukan sebagai ibukota negara-negara ASEAN ini harus menjadi satu pendorong untuk semakin membenahi Jakarta. Memang butuh waktu untuk menyulap Jakarta menjadi kota yang nyaman, tapi bukan berarti tidak bisa kan. Membenahi Jakarta tidak seperti acara sulapan yang hanya tinggal "Bim Salabim", butuh waktu yang lama karena kesemrawutan Jakarta saat ini merupakan hasil perbuatan kita juga selama bertahun-tahun. Seperti postingan sebelumnya, "where there is a will, there is a way". Jadi intinya hanya masalah kemauan.

Kenapa kita begitu bangga, Jakarta dijadikan Ibukota ASEAN? memang apa keuntungannya bagi Jakarta? Banyak keuntungan yang akan didapat Jakarta, bukan hanya sebagai tempat wisata lho (mengunjungi sekretariat ASEAN misalkan). Namun akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Jakarta dan Indonesia tentunya. Dengan menjadi Ibukota ASEAN, otomatis segala urusan negara-negara tetangga dengan ASEAN akan dilaksanakan di Jakarta. Jakarta akan semakin dikenal di mancanegara dan jika Jakarta bisa memberikan image yang baik maka Jakarta akan semakin dikenal di dunia. Hal ini tentunya juga akan membawa harum nama Indonesia. Namun, di sisi lain, Jakarta harus siap dengan segala konsekuensinya. Jakarta harus terus membenahi kotanya, memperbaiki infrastruktur yang ada dan juga meningkatkan sumber daya manusianya. Kita harus bisa menerima perubahan tanpa meninggalkan tradisi sebagai bangsa Indonesia. Kita harus men "Dahsyat" kan Jakarta sehingga kita bisa dengan bangga mengatakan "Jakarta memang layak menjadi Ibu Kota ASEAN".

Gambar dari sini
Sumber :
1.http://www.asean.org
2. http://www.tempo.co
3. http://news.detik.com
4. http://www.jakarta.go.id
5. http://news.okezone.com

PS : Finally...last posting for 10daysforASEAN #Day 10#. Feel free...^_^

Read More

There is a will...There is a way...

Penting ngga sich belajar sejarah? mungkin beberapa orang akan menjawab, "ah malas" dengan alasan "yang lalu biarlah berlalu"...cieee..kayak mantan pacar aja biarlah berlalu setelah ada yang baru.. :D. Namun mungkin ada juga yang merasa perlu belajar sejarah, dengan alasan "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya". Kan kalau ngga belajar sejarah jadi ngga tau siapa pahlawan bangsanya. Kalau saya pribadi, saya suka belajar sejarah. Mengetahui asal usul sesuatu itu seperti menemukan jarum dalam jerami..halah *lebay. Bukan itu saja, menurut saya dengan belajar sejarah kita bisa belajar bagaimana supaya tidak mengulangi peristiwa yang tidak baik. Jadi yuk hari ini kita belajar sejarah, khususnya belajar sejarah ASEAN...hehe

ASEAN (Association of SouthEeast Asian Nations) atau Perhimbunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara) dibentuk dengan Deklarasi Bangkok pada Tahun 1967 oleh beberapa di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai. Pada Tahun 1998, anggota ASEAN telah bertambah menjadi 10 negara dengan bergabungnya Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja atau dengan kata lain seluruh negara di Asia Tenggara telah bergabung menjadi anggota ASEAN. Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-2 di Kuala Lumpur, Malaysia tahun 1997 telah disepakati visi ASEAN 2020, yaitu mewujudkan masyarakat yang stabil makmur dan berdaya saing tinggi dengan pembangunan ekonomi yang merata yang ditandai dnegan penurunan tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial ekonomi. Selanjutnya, pada KTT ASEAN ke-9 di Bali, Indonesia tahun 2003 untuk mewujudkan visi ASEAN 2020 disepakati pembentukan komunitas ASEAN (ASEAN Community) dalam bidang keamanan politik (ASEAN Political-Security Community/APSC), ekonomi (ASEAN Economic Community/AEC) dan sosial budaya (ASEAN Socio-Culture Community/ASCC). Kemudian pada KTT ASEAN ke-12 di Cebu, Filipina, para pemimpin negara menyepakati percepatan pembentukan komunitas ASEAN dari tahun 2020 menjadi tahun 2015. Hal ini disepakati untuk meningkatkan daya saing ASEAN menhadapi kompetisi global dengan negara lain misalkan Cina dan India. Dan terakhir, pada KTT ASEAN ke-22 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam tahun 2013 ini, para pemimpin negara anggota ASEAN telah berkomitmen membangun badan persatuan sebelum 31 Desember 2015  dengan tiga pilar yang telah disebutkan sebelumnya yaitu Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan.

Huft...selesai, itu tadi pelajaran sejarahnya, bagaimana dan kenapa pada akhirnya akan dibentuk badan persatuan ASEAN sebelum 31 Desember 2015. Intinya, supaya masyarakat ASEAN lebih berdaya saing tinggi dalam menghadapi kompetisi dunia. Pertanyaan selanjutnya apakah negara-negara ASEAN mampu mewujudkannya? Jawabannya ya harus mampu. Bukankah selama ada kemauan selalu ada jalan? Kembali lagi ke sejarah, pada tahun 2009, di Thailand dilaksanakan KTT ASEAN ke14, pada saat itu para Pemimpin Negara menandatangani Roadmap for ASEAN Community 2009-2015 yang berisi panduan menuju terciptanya komunitas ASEAN. Jadi, telah ada cetak biru/blue print yang telah disepakati bersama sebagai pedoman tercapainya komunitas ASEAN. Cetak biru yang ditandatangani oleh para Kepala Negara tersebut meliputi tiga pilar tersebut. Cetak birunya sangat panjang kalau dituliskan kembali walaupun hanya menulis intinya *malas lebih tepatnya..hehe, jadi bisa langsung dibaca di sini untuk cetak biru persatuan keamanan, di sini untuk cetak biru persatuan ekonomi dan di sini untuk cetak biru persatuan sosial budaya. Nah, jika pedomannya sudah ada lebih mudah lagi untuk mewujudkannya bukan. Dalam hal ini, yang bisa dilakukan oleh setiap negara yaitu harus lebih gencar mensosialisasikan hal ini kepada masyarakatnya dan menyiapkan masyarakatnya, sehingga terwujudnya Komunitas ASEAN didukung oleh seluruh elemen masyarakat. Jika tidak disosialisasikan dengan baik, masyarakat akan memandang Komunitas ASEAN ini justru sebagai suatu permasalahan, apalagi jika pemerintah masing-masing negara juga tidak berusaha memberikan solusi akan permasalahan yang mungkin timbul dalam suatu negara akibat terbentuknya Komunitas ASEAN ini. 

Jadi...mari kuatkan kemauan supaya ada jalan untuk mencapai Komunitas ASEAN. Where there is a will...there is a way...

Gambar dari sini

Sumber :
1. http://id.wikipedia.org
2. http://www.asean.org
3. http://ditjenkpi.kemendag.go.id
4. http://indonesian.cri.cn

PS : postingan ini agak nyambung dari tema 10daysforASEAN # Day 9 #, dah pusing euy.. : D
Read More

Selasa, 03 September 2013

Freedom with boundaries

Masih ingat kasus Prita? bermula karena ketidakpuasan terhadap RS Omni International, Prita menuliskan ketidakpuasannya melalui email dan mengirimkannya ke sebuah milis dan akhirnya surel tersebut menyebar kemana-mana. Karena tindakannya itu, Prita dituntut oleh RS Omni International atas tuduhan "Pencemaran Nama Baik". Setelah menjalani persidangan selama hampir kurang lebih 4 tahun, akhirnya Prita dinyatakan tidak bersalah pada Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung (MA).
Membaca kronologis ceritanya, terbersit rasa ngeri. Maksud hati hanya ingin mengungkapkan ekspresi, ternyata malah harus berlanjut ke persidangan. Untungnya Prita akhirnya dibebaskan. Bagaimana jika ternyata keputusan PK MA adalah sebaliknya?huff...kemana lagi harus mengadu, saat sebuah ungkapan ekspresi saja dilarang. Membaca UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik), saya melihat Prita dikenai tuduhan berdasarkan Pasal 27 (3) yang berbunyi seperti ini :
"Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik"
Serem juga ya, karena menurut saya pasal ini luas sekali, apa yang dimaksud dengan penghinaan dan pencemaran nama baik tidak dijelaskan disini (mungkin dijelaskan di pertauran lain tapi saya tidak tahu). Jika tidak ada penjelasannya, hal ini bisa menjadi sangat subjektif. Tergantung pandangan siapa, mungkin suatu hal bisa merupakan penghinaan bagi seseorang namun orang lain ada yang tidak menganggapnya suatu penghinaan...bingung ya..Padahal di negara kita memang sudah ada kebebasan berekspresi, ternyata masih ada sandungan.

Bagaimana dengan dinegara lain? negara anggota ASEAN yang lain? Salah satu negara ASEAN yang juga memiliki undang-undang mengenai "dunia maya" ini yaitu Filipina. Negara itu memiliki "cybercrime prevention act" yang disahkan pada 12 September 2012 lalu. Undang-undang ini dimaksudkan untuk menangani aksi pornografi di dunia maya, terutama melindungi kegiatan eksploitasi seksual kepada anak dibawah umur.  Selain itu juga meredam pencurian identitas dan kegiatan spamming, dikatakan oleh pejabat terkait. Namun undang-undang ini juga bisa digunakan untuk menindak pencemaran nama baik atau kata-kata yang dianggap menyerang seseorang di dunia maya, dan mampu diganjar hingga 12 tahun penjara atau denda. Kalimat terakhir itu yang serem juga ya..

Menurut wikipedia disebutkan bahwa Filipina merupakan negara di Asia Tenggara yang memiliki tingkat kebebasan pers tertinggi. Namun beberapa pengamat menyebutkan, adanya "preventif cybercrime" ini melanggar kebebasan berekspresi di Filipina. Bahkan yang terjadi di Filipina justru lebih menyeramkan lagi, banyak wartawan yang terbunuh di Filipina - sejak tahun 1986, lebih dari seratus wartawan Filipina dibunuh- yang menyebabkan negara ini ditempatkan oleh pengawas pers internasional sebagai salah satu tempat berbahaya di dunia bagi wartawan. Jika sudah seperti ini apakah Filipina masih bisa disebut sebagai negara yang memiliki tingkat kebebasan pers tertinggi di Asia Tenggara?

Kebebasan memang bukan berarti bebas sebebas-bebasnya. Menurut saya, memang tetap harus ada batasan terhadap kebebasan ini. Karena jika tidak ada batasan, maka kebebasan seseorang bisa saja mengganggu kebebasan orang lain. Termasuk dalam hal ini kebebasan berekspresi dan berbagi informasi, harus ada batasan yang mengatur. Namun batasannya juga harus jelas dan tidak menimbulkan mutitafsir. Jadi bukan "Freedom without boundaries" namun "Freedoom with boundaries"


Sumber :
1. http://www.tempo.co
2. http://id.wikipedia.org
3. http://www.bbc.co.uk
4. http://www.antaranews.com
5. http://infolengkapterbaru.blogspot.com

10daysforASEAN #Day 8#
Read More

Senin, 02 September 2013

Memiliki Dengan Hati

Masalah tanah selalu menjadi masalah yang sensitif di Indonesia. Entah karena belum ada kejelasan aturan atau bagaimana. Selalu ada beberapa pihak yang bersengketa atas kepemilikan tanah. Saudara saya sendiri pernah mengalaminya, saat akan menjual tanah dan tanahnya diukur oleh "appraisal", ternyata luasnya berkurang hampir 50 m2. Kenapa bisa begitu, ternyata karena tanah itu tidak pernah dipagari oleh saudara saya dan akhirnya diakui oleh orang lain. Dan anehnya, pihak yang mengakui itu bisa membuat sertifikat atas tanah yang bukan miliknya tersebut. huff..entahlah

Masalah sengketa tanah ternyata tidak hanya muncul pada kepemilikan tanah perorangan, namun juga terjadi pada suatu negara. Banyak kasus sengketa wilayah yang terjadi antar negara. Sebut saja sengketa pulau Sipadan dan Ligitan antara Indonesia dan Malaysia, sengketa wilayah di Laut China Selatan antara China, Vietnam dan Filipina, sengketa di Laut China Timur, antara China dan Jepang berkenaan dengan status kepemilikan Pulau Senkaku di Laut China Timur (East China Sea) dan sengketa antara Singapura dan Malaysia atas kepemilikan pulau Pedra Branca. 

Sengketa antara Singapura dan Malaysia atas kepemilikan pulau Pedra Branca sebenarnya telah diajukan ke Mahkamah Internasional yang kemudian memutuskan bahwa pulau Pedra Branca diserahkan kepada Singapura. Alasan yang mendasari keputusan tersebut dikarenakan Singapura telah lama melakukan pendudukan secara efektif (effectivities occupation) dengan cara membangun Mercusuar Horsburgh di pulau tersebut sejak tahun 1851 dan Malaysia sendiri terkesan diam dengan hal itu. Atas keputusan Mahkamah International tersebut, banyak warga Malaysia yang merasa tidak setuju. Mereka merasa pulau tersebut lebih dekat ke Johor sehingga seharusnya menjadi milik Malaysia, lengkapnya dapat dibaca di sini.

Hal ini sebenarnya sedikit mirip dengan kasus negara kita Indonesia tercinta dengan Malaysia terkait sengketa pulau sipadan dan ligitan. Oleh Mahkamah Internasional pulau Sipadan dan Ligitan diserahkan kepada Malaysia dengan alasan pertimbangan effectivity (tanpa memutuskan pada pertanyaan dari perairan teritorial dan batas-batas maritim), yaitu pemerintah Inggris (penjajah Malaysia) telah melakukan tindakan administratif secara nyata berupa penerbitan ordonansi perlindungan satwa burung, pungutan pajak terhadap pengumpulan telur penyu sejak tahun 1930, dan operasi mercu suar sejak 1960-an. 

Dari keputusan Mahkamah International tersebut, baik atas kasus Indonesia vs Malaysia atau kasus Malaysia vs Singapura, mungkin kita bisa mengambil pelajaran bahwa kita harus menjaga apa yang sudah kita miliki. Menjaga disini dalam artian, memberikan perhatian penuh seperti pembangunan wilayah dan lain sebagainya. Memiliki tidak hanya dalam arti formal namun juga dalam tindakan. Jadi memiliki dengan hati lah istilahnya. Kalau dalam kehidupan sehari-hari bisa kita analogikan dengan orang tua dan anak. Jika ada orang tua yang menelantarkan anaknya, apakah salah jika ada orang lain yang kemudian mengadopsi dan mengurusnya dnegan baik. Dari segi kepemilikan secara biologis mungkin orang tua kandung merasa memiliki anak tersebut, namun orang tua angkat yang telah mengadopsi lebih mempunyai keterikatan hati dengan anak tersebut karena telah menjaga dan merawatnya.

Mungkin itulah yang harus diyakini oleh masyarakat negara masing-masing terkait sengketa wilayah antar negara. Apalagi yang telah mendapatkan keputusan Mahkamah International. Mungkin kita harus kembali melihat ke diri kita masing-masing, apakah kita memang berhak memiliki apa yang kita miliki, apakah kita telah memiliki dengan hati? Anggap saja apa yang terjadi menjadi pelajaran bagi kita. Apalagi saat ini kita sedang menuju Komunitas ASEAN 2015, janganlah persengketaan wilayah ini menjadi batu sandungan / hambatan terciptanya Komunitas ASEAN 2015. Bukankah Komunitas ASEAN 2015 ini juga pada akhirnya bertujuan menciptakan kemajuan ekonomi dan pembangunan pada negara-negara anggota ASEAN.

Jadi, marilah kita instropeksi ke dalam diri kita masing-masing. Jadikan semua peristiwa yang terjadi menjadi pelajaran bagi kita. Apakah kita mampu memiliki dengan hati?

Gambar dari sini

Sumber :
1. http://repository.unand.ac.id
2. http://id.wikipedia.org
3. http://international.okezone.com

10daysfor ASEAN # Day 7 #

Read More

Minggu, 01 September 2013

Simbiosis Mutualisme - Laos dan negara-negara ASEAN

Laos merupakan kawasan di Asia tenggara yang berada di antara Myanmar, Thailand dan Vietnam yang menjadikan laos tidak memiliki pantai. Namun, hal ini tidak menjadikan halangan bagi pertumbuhan ekonomi di Laos. Menurut berbagai sumber, pertumbuhan ekonomi Laos saat pada tahun 2012 sangat mengesankan. Pertumbuhan ekonomi Laos yang kuat pada tahun 2012 seakan menegaskan tren jangka panjang negara tersebut yang secara konsisten memiliki catatan pertumbuhan bagus dengan rata-rata 7% per tahun selama 10 tahun terakhir.


Laos memiliki berbagai sumber daya tambang. Laos juga sangat kaya dengan sumber tenaga air. Banyak menghasilkan kayu jati dan cendana. Luas hutan 9 juta hektar dan tingkat vegetasi hutan mencapai sekitar 42%. Pertanian merupakan penopang ekonomi Laos yang terbesar saat ini. Tanaman pertanian utama antara lain padi, jagung, ubi-ubian, kopi, tembakau, kacang tanah dan kapas. Luas tanah garapan sekitar 747 ribu hektar. Dengan sumber daya ini, Laos dapat melakukan kerjasama dengan negara anggota ASEAN di bidang impor dan ekspor. 
Namun, Laos masih kurang sumber daya manusia ahli. Hal ini dikarenakan banyak warga Laos yang berpendidikan tinggi memilih untuk bekerja di Luar Negeri. Dengan menjadi anggota ASEAN, akan lebih mudah bekerjasama dengan sesama negara anggota dan menggunakan  tenaga ahli dari Luar Negeri untuk lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi Laos.

Potensi lainnya yang dapat dikembangkan lagi yaitu potensi wisata. Laos memiliki banyak tempat wisata yang menarik. Sebut saja Vat Sisket Temple di Vientianne, Vat Mai Temple, National Museum (former King’s Palace), Mekong River, Air Terjun Tadleuk, Tham Ting and Tham Phum, Ban Xang Hai village dan masih banyak lagi. Dengan potensi ini, pertumbuhan wisata Laos juga sangat pesat. Bahkan Laos dinobatkan sebagai Tujuan Turis Terbaik di Dunia 2013 oleh Dewan Pariwisata dan Perdagangan Eropa (ECTT). Dengan menjadi anggota ASEAN diharapkan potensi Laos dalam pariwisata semakin meningkat. Perjanjian kerjasama di bidang pariwisata dengan negara anggota ASEAN, misalkan dalam pembebasan visa masuk untuk negara anggota ASEAN dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Loas dan hal ini tentu saja semakin meningkatkan industri pariwisata di Vietnam. Otomatis akan berpengaruh juga terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut.




Gambar dari sini
Dengan menjadi anggota ASEAN, diharapkan dapat meningkatkan kerjasama di berbagai bidang dengan negara-negara anggota ASEAN yang lain. Untuk mengatasi ketertinggalan ekonomi Laos bukankah dibutuhkan dukungan dari negara sekitarnya terutama ASEAN. Keberhasilan Laos dalam memajukan perekonomiannya akan mempermudah ASEAN dalam mewujudkan integrasi negara itu ke dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. Sehingga terciptalah hubungan simbiosis mutualisme (hubungan yang saling menguntungkan antar Negara ASEAN).


Sumber :
1. http://ditjenkpi.kemendag.go.id
2. http://indo.wsj.com
3. http://indonesian.cri.cn
4. http://internasional.kompas.com
5. http://www.bisnis.com/

Ps : hari ini kurang pede dengan tulisan yang harus disetor ke 10daysforASEAN #Day 6#
Read More
Diberdayakan oleh Blogger.

© haafidhanita-forever in love, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena