Rabu, 04 September 2013

There is a will...There is a way...

Penting ngga sich belajar sejarah? mungkin beberapa orang akan menjawab, "ah malas" dengan alasan "yang lalu biarlah berlalu"...cieee..kayak mantan pacar aja biarlah berlalu setelah ada yang baru.. :D. Namun mungkin ada juga yang merasa perlu belajar sejarah, dengan alasan "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya". Kan kalau ngga belajar sejarah jadi ngga tau siapa pahlawan bangsanya. Kalau saya pribadi, saya suka belajar sejarah. Mengetahui asal usul sesuatu itu seperti menemukan jarum dalam jerami..halah *lebay. Bukan itu saja, menurut saya dengan belajar sejarah kita bisa belajar bagaimana supaya tidak mengulangi peristiwa yang tidak baik. Jadi yuk hari ini kita belajar sejarah, khususnya belajar sejarah ASEAN...hehe

ASEAN (Association of SouthEeast Asian Nations) atau Perhimbunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara) dibentuk dengan Deklarasi Bangkok pada Tahun 1967 oleh beberapa di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai. Pada Tahun 1998, anggota ASEAN telah bertambah menjadi 10 negara dengan bergabungnya Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja atau dengan kata lain seluruh negara di Asia Tenggara telah bergabung menjadi anggota ASEAN. Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-2 di Kuala Lumpur, Malaysia tahun 1997 telah disepakati visi ASEAN 2020, yaitu mewujudkan masyarakat yang stabil makmur dan berdaya saing tinggi dengan pembangunan ekonomi yang merata yang ditandai dnegan penurunan tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial ekonomi. Selanjutnya, pada KTT ASEAN ke-9 di Bali, Indonesia tahun 2003 untuk mewujudkan visi ASEAN 2020 disepakati pembentukan komunitas ASEAN (ASEAN Community) dalam bidang keamanan politik (ASEAN Political-Security Community/APSC), ekonomi (ASEAN Economic Community/AEC) dan sosial budaya (ASEAN Socio-Culture Community/ASCC). Kemudian pada KTT ASEAN ke-12 di Cebu, Filipina, para pemimpin negara menyepakati percepatan pembentukan komunitas ASEAN dari tahun 2020 menjadi tahun 2015. Hal ini disepakati untuk meningkatkan daya saing ASEAN menhadapi kompetisi global dengan negara lain misalkan Cina dan India. Dan terakhir, pada KTT ASEAN ke-22 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam tahun 2013 ini, para pemimpin negara anggota ASEAN telah berkomitmen membangun badan persatuan sebelum 31 Desember 2015  dengan tiga pilar yang telah disebutkan sebelumnya yaitu Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan.

Huft...selesai, itu tadi pelajaran sejarahnya, bagaimana dan kenapa pada akhirnya akan dibentuk badan persatuan ASEAN sebelum 31 Desember 2015. Intinya, supaya masyarakat ASEAN lebih berdaya saing tinggi dalam menghadapi kompetisi dunia. Pertanyaan selanjutnya apakah negara-negara ASEAN mampu mewujudkannya? Jawabannya ya harus mampu. Bukankah selama ada kemauan selalu ada jalan? Kembali lagi ke sejarah, pada tahun 2009, di Thailand dilaksanakan KTT ASEAN ke14, pada saat itu para Pemimpin Negara menandatangani Roadmap for ASEAN Community 2009-2015 yang berisi panduan menuju terciptanya komunitas ASEAN. Jadi, telah ada cetak biru/blue print yang telah disepakati bersama sebagai pedoman tercapainya komunitas ASEAN. Cetak biru yang ditandatangani oleh para Kepala Negara tersebut meliputi tiga pilar tersebut. Cetak birunya sangat panjang kalau dituliskan kembali walaupun hanya menulis intinya *malas lebih tepatnya..hehe, jadi bisa langsung dibaca di sini untuk cetak biru persatuan keamanan, di sini untuk cetak biru persatuan ekonomi dan di sini untuk cetak biru persatuan sosial budaya. Nah, jika pedomannya sudah ada lebih mudah lagi untuk mewujudkannya bukan. Dalam hal ini, yang bisa dilakukan oleh setiap negara yaitu harus lebih gencar mensosialisasikan hal ini kepada masyarakatnya dan menyiapkan masyarakatnya, sehingga terwujudnya Komunitas ASEAN didukung oleh seluruh elemen masyarakat. Jika tidak disosialisasikan dengan baik, masyarakat akan memandang Komunitas ASEAN ini justru sebagai suatu permasalahan, apalagi jika pemerintah masing-masing negara juga tidak berusaha memberikan solusi akan permasalahan yang mungkin timbul dalam suatu negara akibat terbentuknya Komunitas ASEAN ini. 

Jadi...mari kuatkan kemauan supaya ada jalan untuk mencapai Komunitas ASEAN. Where there is a will...there is a way...

Gambar dari sini

Sumber :
1. http://id.wikipedia.org
2. http://www.asean.org
3. http://ditjenkpi.kemendag.go.id
4. http://indonesian.cri.cn

PS : postingan ini agak nyambung dari tema 10daysforASEAN # Day 9 #, dah pusing euy.. : D

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

© haafidhanita-forever in love, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena